Bank Indonesia siapkan Rp1,76 triliun pada layanan penukaran uang di Sulteng

id Inflasi, penukaran uang, ramadhan, puasa, BI, serambi, Rony Hartawan, Sulawesi Tengah

Bank Indonesia siapkan Rp1,76 triliun pada layanan penukaran uang di Sulteng

Ilustrasi - Warga mengambil uang tunai baru yang ditukarkan di layanan kas keliling Bank Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (4/4/2023). Muhamad Hamzah

Palu (ANTARA) -
Bank Indonesia (BI) menyiapkan Rp1,76 triliun pada layanan penukaran uang melalui program semarak rupiah Ramadan dan berkah Idul Fitri (Serambi) 2024 di Provinsi Sulawesi Tengah jelang lebaran.


 


"Pada Ramadhan 2023 BI menyiapkan Rp1,72 triliun untuk penukaran uang, tahun ini nilainya meningkat" kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah Rony Hartawan di Palu, Selasa.


 


Ia menjelaskan layanan penukaran uang pada menjelang Idul Fitri sebagai upaya mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat, sekaligus memudahkan masyarakat untuk menjangkau penukaran uang pecahan kecil maupun pecahan besar.


 


BI menyiapkan sekitar 60 titik tempat penukaran uang di 13 kabupaten/kota di Sulteng, program ini dilaksanakan setiap tahun pada momen bulan suci Ramadhan.


 


"Perputaran uang di Sulawesi Tengah tidak terlalu banyak mengalami perubahan, hanya saja di momen puasa makanan dihidangkan pada saat berbuka lebih banyak dibanding hari-hari bisa, oleh sebab itu masyarakat perlu bijaksana saat berbelanja sehingga supaya inflasi daerah tetap stabil," kata dia menuturkan, namun belum menjelaskan berapa hari


 


Menurut BI, situasi ekonomi daerah di bulan puasa sangat berpotensi memicu ketidakstabilan inflasi daerah bila tidak dilakukan langkah-langkah antisipasi melalui kebijakan ekonomi.


 


Ia mengemukakan lonjakan harga sejumlah bahan pokok saat ini menjadi tanda sedang terjadi pergerakan harga komoditas pangan.


 


"Inflasi Sulawesi Tengah pada Februari 2024 berada di angka 0,45 persen, pada bulan sebelumnya (Januari) 0,08 persen, saat ini inflasi Sulteng tertinggi untuk wilayah regional Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) untuk bulan Februari," ujar Rony.


 


Ia menambahkan meski angka tersebut tinggi namun masih dalam batas koridor inflasi yang ditargetkan BI yakni 2,5 persen plus minus satu, dengan komoditas pemicu yakni beras, tomat dan ikan.

 

"Upaya pengendalian dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melalui berbagai kebijakan, salah satunya menerapkan metode 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi lebih efektif lintas sektor," ucapnya.