Rektor UIN Palu: Umat beragama harus menghargai pelaksanaan Natal

id Natal, Nataru, UIN Datokarama, UIN Palu, rektoruin, Lukman Thahir, HBKN, Sulteng, umat beragama, toleransi, kerukunan

Rektor UIN Palu: Umat beragama harus menghargai pelaksanaan Natal

Rektor UIN Datokarama Palu Prof Lukman Thahir. (ANTARA/HO-UIN Datokarama Palu)

Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Prof Lukman Thahir mengimbau umat beragama di daerah itu agar menghargai dan menjunjung tinggi pelaksanaan Natal Tahun 2024.

"Natal tahun 2024 adalah kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh umat Kristiani, sehingga semua umat beragama di daerah ini harus menghargai dan menjunjung tinggi pelaksanaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," kata Lukman Thahir, di Kota Palu, Selasa menanggapi perayaan Natal.

Ia mengemukakan Indonesia dihuni oleh masyarakat majemuk yang menganut Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan keragaman baik dari segi agama maupun budaya dan bahasa.

Sehingga, setiap agama yang ada di negeri ini akan melaksanakan ritual-ritual keagamaan, sebagai bentuk artikulasi dan aktualisasi dari implementasi ajaran agama.

"Sebagai sesama warna negara yang hidup bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus bersama-sama menjaga, mengawal, dan memelihara tradisi ritual keagamaan yang dilaksanakan oleh masing-masing agama, sebagai satu entitas bangsa," ujarnya.

Ritual keagamaan yang dilaksanakan oleh semua agama di Indonesia, diakomodasi oleh negara dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, hal ini sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan negara kepada setiap pemeluk agama melaksanakan ritual keagamaan.

"Konstitusi memberikan pesan kepada kita semua untuk menghargai dan menjunjung tinggi setiap kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh masing-masing agama. Negara ini menjamin kebebasan setiap pemeluk agama melaksanakan kegiatan keagamannya, maka tidak boleh ada pihak yang mencoba melarang atau membatasi kebebasan tersebut," tutur Guru Besar Filsafat UIN Datokarama Palu itu.

Selain Natal, ada pula momentum Tahun Baru 2025, oleh sebab itu momentum tersebut perlu disiapkan dengan santun, ramah, toleransi yang penuh kedamaian dan kasih sayang supaya tercipta stabilitas dan kondusifitas yang baik di negeri ini.

"Meskipun berbeda agama, berbeda keyakinan, berbeda kepercayaan, kita harus saling menghargai apa yang dilaksanakan oleh umat agama lain," kata dia.