Produser Eksekutif Redaksi Video Perum LKBN ANTARA Sizuka saat menjadi narasumber ANTARA Goes to Campus dengan tema "Nge-vlog Bareng Kantor Berita Antara" di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Jumat, mengatakan, vlog menjadi variasi dari video jurnalis yang sebelumnya telah lama disiarkan.
"Kalau vlog lebih simpel karena cukup satu orang reporter atau wartawan sudah bisa bikin laporan berita video melalui handphone. Berbeda dengan sebelumnya membutuhkan dua orang, satu sebagai kameramen dan satu reporter," tambahnya.
Sebagai kantor berita resmi milik pemerintah Indonesia, maka ANTARA juga punya kewajiban menampilkan vlog berkualitas sesuai standar kualitas berita media.
Berbeda halnya dengan jurnalisme warga yang tanpa sensor dan minim pertanggungjawaban, ANTARA tentunya punya filter ketat dan tanggung jawab mendidik publik.
"Makanya ANTARA punya konten yang sangat selektif dengan proses produksi panjang dan banyak rambu-rambu termasuk menegakkan kode etik jurnalistik," sebut wanita yang telah melancong ke berbagai negara dalam tugas jurnalistik video di ANTARA.
Kepada ratusan mahasiswa yang hadir, Sizuka pun berbagi tips bagaimana membikin berita dalam format vlog yang benar.
Di antaranya pastikan wajah cerah dan ramah kamera. Kemudian prioritaskan informasi bukan narsis, arahkan kamera ke objek yang diceritakan dengan memainkan kamera depan dan belakang. Terakhir, artikulasi jelas dan jangan lupa pamit di akhir laporannya.
ANTARA Goes to Campus menjadi bagian dari keterlibatan ANTARA memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Kalimantan Selatan.
Selain mengunjungi kampus, ANTARA juga mengadakan lomba presenter TV dan reportase yang digelar selama dua hari pada Sabtu (8/2) dan Minggu (9/2) di booth pameran bertajuk "Expo Media Pers" di Siring Nol Kilometer Banjarmasin.
Kemudian ANTARA juga mendapat kepercayaan menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada 10 dan 11 Februari 2020 di Banjarmasin. UKW diikuti sebanyak 30 wartawan dari berbagai daerah di Indonesia. Termasuk jurnalis dari media di Kalimantan Selatan 17 orang.
