Denpasar - Pementasan kesenian Kuda Lumping Iromo Turonggo Megelang, Jawa Tengah, pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 memukau menonton yang memadati Taman Budaya Bali, Rabu.
Kesenian yang didukung sekitar 30 seniman dalam cerita tersebut ada kaitan erat dengan legenda Prabu Klana Sewandana yang ditinggal istrinya, sedangkan dalam pencariannya ia harus perang tanding melawan "buto" (barongan).
Pimpinan Rombongan Kesenian Kuda Lumping Iromo Turonggo, Ratno mengatakan, persiapan untuk pentas di ajang PKB dilakukan sekitar dua bulan.
"Persiapan telah dilakukan sejak dua bulan lalu. Namun pemantapan pentas kami lakukan dua pekan lalu," katanya.
Menurut dia, kelompok kesenian kuda lumping sudah ada sejak lama di Dusun Gopalan, Desa Genita, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
"Kami berupaya melestarikan kesenian yang semakin langka di tengah kemajuan seni modern," katanya.
Tarian kuda lumping salah satu kesenian unggulan daerah yang dikelilingi oleh lima gunung, yakni Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing dan Pegunungan Menoreh dengan ikon pariwisata Candi Borobudur.
Kesenian tradisional itu khususnya berkembang di Kecamatan Windusari, satu di antara 21 kecamatan di Kabupaten Magelang. (I020)
Kuda Lumping Meriahkan Pesta Kesenian Bali
Kuda Lumping (FOTO ANTARA/Idhad Zakaria)
