Wisatawan domestik jadi andalan untuk pulihkan pariwisata di Sulawesi Tengah

id pariwisata sulawesi tengah

Wisatawan domestik jadi andalan untuk pulihkan pariwisata di Sulawesi Tengah

Pengunjung berkeliling dengan perahu di obyek wisata Danau Paisupok di Desa Lukpanenteng, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Selasa (3/12/2019). Pemerintah setempat terus menata dan mengembangkan potensi wisata alam unggulannya agar dapat menarik dan meningkatkan angka kunjungan wisata ke deaerah itu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/nz

Sesuai arahan pemerintah pusat, wisatawan mancanegara atau luar negeri tidak boleh dulu berwisata di Sulteng untuk mencegah potensi penularan dan penyebaran COVID-19 yang mereka bawa dari negara asalnya

Palu (ANTARA) - Wisatawan domestik baik lokal dari dalam dan luar Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi andalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan dinas pariwisata setempat dalam memulihkan sektor pariwisata di provinsi tersebut pada era adaptasi kebiasaan baru.

“Sesuai arahan pemerintah pusat, wisatawan mancanegara atau luar negeri tidak boleh dulu berwisata di Sulteng untuk mencegah potensi penularan dan penyebaran COVID-19 yang mereka bawa dari negara asalnya,”kata Kepala Dinas Pariwisata Sulteng I Nyoman Sriadijaya kepada ANTARA di Palu, Senin.

Untuk itu pihaknya tengah merancang dan mengimplementasikan sejumlah strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik di destinasi-destinasi wisata di Sulteng.

Tentunya, kata dia, dengan menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan prinsip Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) sesuai kampanye pariwisata dengan tema Indonesia Care yang akan dicanangkan Kemenparekraf dalam waktu dekat.

“Dinas pariwisata kabupaten dan kota kami minta mendorong warganya agar berwisata di dalam daerah saja, menikmati destinasi wisata di daerahnya, tidak keluar wilayah Sulteng. Kami juga meminta agar mulai membuat promosi dan paket wisata untuk wisatawan domestik dan di daerah-daerah di Sulteng mulai akhir tahun 2020,”ujarnya.

Selain itu bagi pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar melaksanakan kegiatan pemerintahan dengan memanfaatkan fasilitas dan produk usaha di sektor pariwisata setempat sehingga berkontribusi dalam menggeliatkan kembali perekonomian yang terpuruk akibat COVID-19.

“Selain itu organisasi pariwisata yang ada di Sulteng seperti Perhimpunan Hotel dan Pariwisata Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia, dan lain-lain, sudah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mewajibkan seluruh anggotanya menerapkan protokol kesehatan pada usahanya untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19,” terangnya.

Dengan demikian, lanjutnya, wisatawan merasa aman dan terjamin dari paparan COVID-19 saat berwisata ke destinasi wisata di Sulteng sehingga pariwisata Sulteng kembali pulih.

Baca juga: Berbenah diri sambut kunjungan wisatawan di Danau Tambing Sulteng
Baca juga: Bacagub Rusli-Aldi janji ingin fokus bangun Sulteng dari sektor pariwisata