Palu (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Tengah mengajak masyarakat di daerah itu untuk proaktif menanam pohon sebagai upaya menghijaukan kembali lahan-lahan kritis mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng,Nurhadi di Palu,Selasa mengatakan program menanam pohon perlu didukung semua pihak.
Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng harus proaktif melaksanakan program menanam pohon dalam rangka meningkatkan kembali fungsi hutan, salah satunya adalah sebagai sumber air dan juga mengatasi banjir dan longsor.
Menurut dia, terjadinya banjir dan longsor bukan semata-mata karena fenomena alam dimana curah hujan meningkat,tetapi juga fungsi hutan yang semakin berkurang.
Masyarakat di seluruh pelosok Sulteng harus mendukung program tersebut dengan membiasakan diri menanam pohon baik di areal kebun, terutama di lahan-lahan kritis dan juga daerah aliran sungai (das).
Di Sulteng, kata dia, banyak sekali sungai sehingga rawan bencana banjir. Demikian pula halnya kondisi tanah labil, sehingga mudah longsor saat hujan lebat.
Kadis Nurhadi mengatakan pada peringatan hari menanam pohon, pihaknya melakukan kegiatan di Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala.
Di wilayah itu, kata dia, pihaknya bersama dengan masyarakat setempat melakukan penanaman berbagai jenis pohon.
Sementara Asgaf Umar, salah seorang anggota DPRD Donggala menyambut positif dan terus mendorong masyarakat untuk proaktif menanam pohon. '' Menanam pohon merupakan hal yang sangat positif dan edukasi untuk kepentingan banyak orang,'' katanya.
Jika hutan dan alam kita bagus,maka bencana alam banjir dan longsor tidak akan terjadi sekalipun intensitas hujan tinggi, karena hutan berfungsi sebagaimana mestinya.
Akan tetapi sebaliknya, jika kondisi hutan sudah rusak, maka banjir dan tanah longsor sewaktu-waktu bisa terjadi dan yang rugi adalah kita semua.
Karena itu, program menanam pohon perlu terus digencarkan dan disosialisasikan sampai ke tingkat desa.
Apalagi, katanya, sejumlah wilayah di Donggala beberapa kali diterjang banjir bandang yang menimbulkan kergian cukup besar baik bari pemerintah daerah maupun masyaarakat, karena infranstruktur seperti jalan, jembatan dan jaringan air bersih rusak diterjang banjir.