Kemensos-Tearfund-Rebana Indonesia gelar workshop psikososial bencana COVID-19

id Penanganan, covid, 19

Kemensos-Tearfund-Rebana Indonesia gelar workshop psikososial bencana COVID-19

Kementerian Sosial Republik Indonesia bersama Tearfund dan Yayasan Rebana Indonesia saat menggelar workshop pedoman dukungan psikososial penanggulangan bencana COVID-19, di salah satu hotel di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (16/12/2020).(ANTARA/HO-Ist).

Palu (ANTARA) - Kementerian Sosial Republik Indonesia bersama Tearfund dan Yayasan Rebana Indonesia menggelar workshop pedoman dukungan psikososial penanggulangan bencana COVID-19, di Kota Palu.

Manajer Respon Indonesia Tearfund, Natalia Hera Setiyawati, di Palu, Rabu mengatakan kegiatan itu dilakukan karena meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia.

Dia mengatakan jumlah kasus saat ini telah mencapai lebih dari 550.000 kasus dan tingkat kematian mencapai 17.355.

Wabah itu juga telah memberi dampak sosial, ekonomi dan psikologis pada masyarakat.

Natalia mengatakan dengan dilaksanakannya workshop pedoman ini diharapkan memberi panduan untuk digunakan oleh lembaga yang bergerak di bidang psikososiap, baik lembaga pemerintah maupun swadaya masyarakat.

Terutama kata dia, untuk Taruna Siaga Bencana atau Tagana, relawan pekerja social (Peksos), dan relawan pendamping masyarakat tentang bagaimana menangani masalah psikososial dampak COVID-19. 

Ia mengungkapkan dampak psikologis tidak hanya dialami oleh ODP, PDP atau OTG dan keluarganya, tetapi juga oleh masyarakat umum.

“Karena itu harus cepat ditangani supaya dampak buruk yang berakibat pada menurunnya produktifitas masyarakat dan meningkatnya kemiskinan dan pemerintah sendiri berencana memperkuat layanan dukungan psikosial dengan penyediaan sebuah pedoman dukungan psikososial yang merespon kebutuhan layanan psikososial di saat pandemi COVID-19 ini,” ujarnya. 

Ia menegaskan pedoman dukungan psikososial penanggulangan COVID-19 ini, disusun oleh Kementerian Sosial RI yang merupakan revisi dan pengembangan dari pedoman dukungan psikososial penanggulangan bencana yang diterbitkan pada tahun 2015.

Pedoman itu berisikan sejumlah prinsip dasar, bentuk kegiatan atau aktivitas, termasuk instrument penjajakan. 

Ia menjelaskan selain itu pedoman ini juga akan disusun sebuah buku saku praktis sebagai pendamping berisi hal-hal praktis yang dapat diterapkan langsung dalam menghadapi pandemi COVID-19. 

Ia mengatakan untuk itu Kementerian Sosial RI bersama Tearfund dan Yayasan Rebana Indonesia mengadakan lokakarya uji coba pedoman dukungan psikososial penanggulangan bencana COVID-19 yang berlangsung pada tanggal 14 hingga 17 Desember 2020, di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Workshop ini diikuti dari Tagana, PSKS, Animator atau fasilitator dukungan psikososial dan NGO yang saat ini masih melakukan pelayanan di Sulawesi Tengah. 

“Diharapkan akan ada masukan terhadap draft pedoman dukungan psikososial, juga masukan terhadap bentuk dan conten buku saku dukungan psikososial serta masukan tentang strategi diseminasi pedoman,” jelasnya.