Tenda darurat pasien COVID sudah dipasang pada 22 RS di Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan fasilitas tenda darurat untuk ruang rawat inap pasien COVID-19 telah dipasang pada 22 rumah sakit, termasuk RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Pemasangan tenda darurat ini bertujuan menampung pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan dan rawat inap, seiring dengan keterisian tempat tidur atau "bed occupancy ratio" (BOR) di sejumlah rumah sakit DKI yang sudah penuh.
"Tenda yang sudah dipasang di rumah sakit terdapat 20 unit dan dua unit lainnya di RS Wisma Atlet, stoknya masih ada delapan dan masih bisa ditambah," kata Anies usai mengunjungi RSUD Kramat Jati di Jakarta Timur, Kamis malam.
Anies menjelaskan Pemprov DKI Jakarta berinisiatif meminjam tenda milik UNICEF yang sebelumnya dimanfaatkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk proses belajar mengajar.
Dengan adanya tenda ini, para pasien COVID-19, terutama dengan gejala sedang hingga berat yang membutuhkan perawatan tidak perlu menunggu di kursi maupun lobi rumah sakit.
Selain tenaga kesehatan yang bersiaga, tenda darurat RS memiliki 10 tempat tidur dan fasilitas oksigen bagi pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
Salah satu tenda darurat yang sudah dipasang, yakni di halaman RSUD Kramat Jati. Di RS tersebut, kondisi ruang rawat inap telah melebihi kapasitas. Bahkan, lobi rumah sakit kini beralih fungsi menjadi ruang rawat inap bagi pasien.
"Di sini ada 10 bed yang bisa menangani, ada tenaga medisnya juga. Cara ini diharapkan bisa membuat mereka tidak harus menunggu biasanya di kursi-kursi, atau di teras dan di lobi," tutur Anies.
Anies terus mengingatkan warga untuk membatasi aktivitas mengingat potensi penularan, khususnya varian baru corona yang amat tinggi.
Dikatakan Anies, jumlah kasus positif COVID-19 yang meningkat tajam di DKI Jakarta ini merupakan masalah serius yang harus dihadapi.
Pemasangan tenda darurat ini bertujuan menampung pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan dan rawat inap, seiring dengan keterisian tempat tidur atau "bed occupancy ratio" (BOR) di sejumlah rumah sakit DKI yang sudah penuh.
"Tenda yang sudah dipasang di rumah sakit terdapat 20 unit dan dua unit lainnya di RS Wisma Atlet, stoknya masih ada delapan dan masih bisa ditambah," kata Anies usai mengunjungi RSUD Kramat Jati di Jakarta Timur, Kamis malam.
Anies menjelaskan Pemprov DKI Jakarta berinisiatif meminjam tenda milik UNICEF yang sebelumnya dimanfaatkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk proses belajar mengajar.
Dengan adanya tenda ini, para pasien COVID-19, terutama dengan gejala sedang hingga berat yang membutuhkan perawatan tidak perlu menunggu di kursi maupun lobi rumah sakit.
Selain tenaga kesehatan yang bersiaga, tenda darurat RS memiliki 10 tempat tidur dan fasilitas oksigen bagi pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
Salah satu tenda darurat yang sudah dipasang, yakni di halaman RSUD Kramat Jati. Di RS tersebut, kondisi ruang rawat inap telah melebihi kapasitas. Bahkan, lobi rumah sakit kini beralih fungsi menjadi ruang rawat inap bagi pasien.
"Di sini ada 10 bed yang bisa menangani, ada tenaga medisnya juga. Cara ini diharapkan bisa membuat mereka tidak harus menunggu biasanya di kursi-kursi, atau di teras dan di lobi," tutur Anies.
Anies terus mengingatkan warga untuk membatasi aktivitas mengingat potensi penularan, khususnya varian baru corona yang amat tinggi.
Dikatakan Anies, jumlah kasus positif COVID-19 yang meningkat tajam di DKI Jakarta ini merupakan masalah serius yang harus dihadapi.