Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss pada Senin (27/2) mendesak negara-negara untuk melakukan aksi nyata mendorong perlucutan senjata nuklir.
"Tanpa aksi nyata yang tegas, bencana nuklir hanya soal waktu, dan risiko ini semakin besar seiring menajamnya rivalitas antar-kekuatan besar," kata Menlu Retno, seperti disampaikan dalam keterangan Kementerian Luar Negeri pada Selasa.
Menurut Retno, upaya perlucutan senjata nuklir telah mandek selama lebih dari seperempat abad akibat tidak adanya kemauan politik, kompleksitas situasi keamanan global, dan masih adanya mentalitas Perang Dingin.
Baca juga: Panglima TNI rapat terbatas bahas keamanan Sulteng
Untuk itu, dia menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan guna mendorong kemajuan perlucutan senjata nuklir.
Pertama, Menlu Retno menekankan pentingnya untuk membangkitkan kembali kemauan politik.
"Harus ada aksi nyata yang dilakukan untuk mencapai perlucutan senjata nuklir. Fokus utama yang perlu didorong adalah Negative Security Assurances (NSA) yang mengikat secara hukum," kata Retno.
NSA adalah adanya jaminan bahwa negara pemilik senjata nuklir tidak akan menggunakan atau mengancam penggunaan senjata nuklir kepada negara non-pemilik senjata nuklir.
Hal itu, menurut Menlu Retno, akan menjadi insentif bagi negara-negara yang telah mematuhi kewajibannya di bawah Non-Proliferation Treaty serta meningkatkan rasa saling percaya antara negara pemilik dan non-pemilik senjata nuklir.
Kedua, Menlu RI menekankan perlunya upaya untuk memperkuat arsitektur perlucutan senjata nuklir dan non-proliferasi.
"Ini antara lain dilakukan melalui universalisasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir. Indonesia saat ini tengah memfinalisasi proses ratifikasi, dan mengharapkan negara-negara lain untuk segera meratifikasinya," ungkap Retno.
Selain itu, kata dia, penggunaan nuklir untuk tujuan damai harus betul-betul dijaga agar tidak diselewengkan menjadi senjata.
Ketiga, Menlu Retno mendorong upaya untuk memfasilitasi kepatuhan terhadap zona bebas senjata nuklir.
Zona bebas senjata nuklir merupakan elemen penting dalam upaya mewujudkan perlucutan senjata nuklir global.
"Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan terus memajukan zona bebas senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.
Hal itu, lanjut Retno, akan dilakukan dengan mengupayakan ditandatanganinya Protokol Zona Bebas Nuklir di Asia Tenggara.
Berita Terkait
Menlu RI: Dewan HAM PBB harus tangani pelanggaran Israel atas Palestina
Selasa, 27 Februari 2024 11:56 Wib
Menlu RI terima penghargaan Medali Emas Kemerdekaan Pers dari PWI
Rabu, 21 Februari 2024 11:21 Wib
Menlu Retno bicara soal Palestina di ICJ pada 23 Februari
Senin, 19 Februari 2024 7:28 Wib
Menteri Luar Negeri: Penyelenggaraan pemilu di luar negeri sepenuhnya wewenang KPU
Rabu, 14 Februari 2024 13:13 Wib
Bertemu Menlu Belanda, Retno bahas ekonomi hingga Palestina
Kamis, 1 Februari 2024 8:17 Wib
Wapres: Aksi "walk out" Menlu Retno tegaskan RI dukung Palestina
Minggu, 28 Januari 2024 9:51 Wib
Menlu RI "walk out" ketika Israel sampaikan pernyataan di DK PBB
Kamis, 25 Januari 2024 12:15 Wib
Menlu Retno ingatkan mandat DK PBB untuk perdamaian Palestina
Rabu, 24 Januari 2024 8:51 Wib