Palu (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada 2016 ini menyalurkan dana desa (DD) sebesar Rp87 miliar dan alokadi dana desa (ADD) sebesar Rp67 miliar.
"Penyaluran dana desa yang bersumber dari APBN telah mencapai 100 persen, sedangkan penyaluran ADD dari APBD Kabupaten Poso sedang dalam proses untuk penyaluran tahap II. Kita optimistis penyalurn ADD akan tuntas pada November ini," kata Kepala Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Poso Yunirson Penyami di Poso, Rabu.
Menurut dia, baik DD maupun ADD dicairkan dalam dua tahap, namun khusus penyaluran ADD tahap II, sampai saat ini baru mencapai 40 persen dan akan diselesaikan dalam waktu dekat.
Ia mengakui bahwa sebagian kecil desa belum bisa menerima ADD karena belum memasukan laporan pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan ADD periode I.
"Kalau dana desa, semua desa sudah menerima, hanya ADD yang sebagian belum dapat karena belum ada LPJ-nya. LPJ itu persyaratan utama untuk mencairkan dana ADD," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Betalemba, Kecamatan Poso Pesisir, Papa Yon, membenarkan telah menerima DD namun belum menerima dana ADD.
Sedangkan Kepala Desa Winowanga, Kecamatan Lore Timur, Alpius Rangka mengaku belum menerima DD dan ADD, padahal semua persyaratan telah dipenuhi dan diserahkan ke Bagian Pemdes.
"Sampai saat ini belum dicairkan DD dan ADD, saya tidak tau apa penyebabnya sehingga belum di cairkan, padahal seluruh persyaratan telah dilengkapi. Saya tanya ke Bagian Pemdes, mereka jawab; sabar-sabar saja," ujar Alpius yang dihubungi melalui telepon seluler.
Ia menyebutkan bahwa di Kecamatan Lore Timur, baru Desa Maholo yang menerima dana Desa dan ADD dan hal itu dibenarkan Kepala Desa Maholo Un Rompas.
Para kepala desa tersebut mengaku bahwa DD dan ADD yang disalurkan selama ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan sarana dan prasarana desa serta menyediakan berbagai fasilitas dan bantuan untuk keperluan masyarakat desa meningkatkan kesejahteraanya.
Dana Desa di Poso sudah cair semua
Total dana desa 2016 adalah Rp87 miliar dan alokasi dana desa Rp67 miliar