BI geliatkan ekonomi kreatif-pariwisata lewat Sumbar Creatif Fest

id Bank Indonesia, bi Sumbar, sumbar Creatif fest

BI geliatkan ekonomi kreatif-pariwisata lewat Sumbar Creatif Fest

Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Selasa, (7/11/2023). Antara/Fandi Yogari.

Padang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) bekerja sama dengan pemerintah provinsi setempat berupaya menggeliatkan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata di daerah tersebut lewat Sumbar Creatif Fest yang digelar 1-3 Desember 2023.

"Sumbar Creatif Fest ini bertujuan membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Sumbar," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Selasa.

Upaya membangkitkan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata tersebut juga sejalan dengan program Visit Beautiful West Sumatra (VBWS).



Eks Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta tersebut mengatakan saat ini banyak anak muda yang berdagang ala milenial atau menyesuaikan konteks kekinian. Cara itu dinilai BI cukup strategis dalam menarik konsumen.

"Produk yang mereka jual bagus namun sayangnya belum banyak yang tahu. Oleh karena itu, Sumbar Creatif Fest 2023 akan menampilkannya," kata dia.

Sebelumnya kegiatan tersebut dinamai dengan Minang Craft. Namun pada 2023 BI Perwakilan Sumbar menggantinya menjadi Sumbar Creatif Fest. Alasannya, agar ajang yang bertujuan mempromosikan dan menggeliatkan ekonomi kreatif serta pariwisata itu lebih inklusif.

Apalagi, Provinsi Sumbar diisi oleh banyak suku dan kebudayaan. Harapannya Sumbar Creatif Fest tidak hanya menampilkan produk-produk Minangkabau namun juga kerajinan dari etnis Batak, Jawa, Sunda, Melayu, Nias dan lainnya.



Sebelum kegiatan puncak 1 hingga 3 Desember, BI Sumbar bersama salah satu bank pelat merah akan mengadakan pelatihan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Beberapa waktu lalu, BI Perwakilan Sumbar juga menjalin kerja sama dengan salah satu bank milik pemerintah daerah, dalam mengampanyekan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada 10.000 pedagang sate dan masyarakat.