Poso (antarasulteng.com) - Warga Desa Kuku, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, bergotong-royong membuat jembatan gantung darurat dengan menggunakan bambu untuk menyeberang Sungai Poso, pada Senin 13 Pebruari .
Pembuatan jembatan yang penuh resiko itu harus dilakukan warga untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan berkebun di seberang Sungai Poso yang akan menembus tanah subur yang disebut daerah Tandoncuka.
Jembatan gantung itu tidak menggunakan tali labrang, namun hanya beberapa batang bambu batu yang disatukan dan diikat menggunakan rotan. Dengan bentangan 100-an meter, bambu-bambu itu disambung dan diikat menggunakan rotan hingga jembatan bambu sampai di tepi sungai Poso di tanah Tandoncuka.
Untuk bisa menyambung bambu-bambu tersebut, warga harus berani merayap di ujung bambu-bambu itu untuk mengikat sambungannya. Pekerjaan itu penuh risiko karena jembatan membentang di atas permukaan air setinggi sekitar 10 meter, sementara air Sungai Poso cukup deras dan terdapat batu-batu besar.
"Jika sampai ada yang jatuh, risikonya besar sekali," ujar Kepala Desa Kuku CH. Galamba.
Warga Desa Kuku berharap Pemkab Poso bisa membantu warga untuk membuat jembatan yang lebih baik dan aman dengan menggunakan kawat labrang sehingga warga dapat leluasa mengangkut hasil kebun mereka untuk di jual.