Poso (antarasulteng.com) - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-122 Kabupaten Poso seharusnya diperingati hari ini, Rabu, 1 Maret 2017, namun Pemkab Poso dinilai melanggar kesepakatan bersama dengan DPRD setempat yakni pada 1 Maret harus dilaksanakan upacara, tetapi hal itu diundur sampai 10 Maret.
Anggota DPRD Poso dari Partai PAN Muhaimin Yunus Hadi mengaku gerah, apalagi setelah mendengar bahwa pihak penyelenggara acara HUT akan kembali mendatangkan artis papan atas dengan biaya ratusan juta rupiah untuk memeriahkan acara itu.
Dikatakannya, kesepakatan bersama antara Pemkab dan DPRD adalah pada 1 Maret harus ada upacara, kalau pun ada yang diundur, ya acara keramaiannya yang ditunda. Namun kenyataannya, upacaranya pun juga diundur hingga 10 Maret.
"Padahal ada ketetapan pada 1 Maret akan ada upacara peringatan, tapi kenapa hari ini tidak ada upacara itu, saya menduga tertunda ini karena katanya akan ada artis," ujar Muhaimin yang mendatangi wartawan di ruangan pers Kantor Bupati Poso, Rabu.
Terkait kedatangan artis pada HUT Poso kali ini, dia mengatakan Pemda Poso jangan hambur-hambur uang karena ekonomi masyarakat saat ini sangat merosot, sebaiknya perbaikan ekonomi didahulukan, ketimbang mendatangkan artis.
Dirinya menganggap berpesta dengan mendatangkan artis sama dengan berhura-hura dan justru menambah penderitaan rakyat.
Muhaimin mengakui merosotnya ekonomi itu dibuktikan bahwa kewajiban pemkab pada kontraktor belum dibayarkan serta Alokasi Dana Desa (ADD) untuk 26 desa tahun anggaran 2016 juga sampai saat ini belum dibayarkan.
"Poso ini merosot ekonomi, seharusnya perbaikan ekonomi dulu, jangan berhura-hura mendatangkan artis hanya menambah penderitaan rakyat saja," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Panitia HUT Poso Yoksan Lakukua mengatakan tertundanya acara HUT itu tidak perlu dipersoalkan.
Ada berbagai alasan penundaan di antaranya masih banyak undangan yang belum disebarkan kepada pejabat termasuk pejabat provinsi.
Sementara terkait dengan kedatangan artis Sahrini, Yoksan mengaku mengetahui persis.
"Terkait artis saya tidak tau, tapi kalau ada yang sponsor datangnya artis itu, ya lebih bagus supaya ramai," ujarnya.
Kabag Humas Pemkab Poso Armol Songko mengaku sudah mendengar rencana mendatangkan artis.
Sementara menurut Kabag Umum, Darmanto, membenarkan rencana mendatangkan artis.
Dia menyebutkan bahwa sesuai hasil rapat pembentukan Panitia HUT Poso beberapa waktu lalu, ada dua artis yang akan didatangkan yakni Sahrini dan Eno Larian serta ditambah Ayi, anak warga Poso yang meraih juara tiga di acara RCTI.
"Saya tidak berwenang ngomong karena kami hanya sekretariat saja. Memang benar, waktu itu saya ikut rapat, ada 2 artis yang akan didatangkan yakni Sahrini dan Eno Larian ditambah Ayi," katanya sambil berlalu.
Legislator PAN di DPRD Poso, Muhaimin menyebutkan bahwa mendatangkan artis akan menelan banyak anggaran.
Dirinya mengakui bahwa sesuai informasi yang didengarnya, telah disetujui permintaan artis Sahrini senilai Rp250 juta, itu diluar dana penginapan dan lain-lain.
Yang menanggung dana itu, katanya, adalah pribadi salah satu pengusaha di Poso, namun masyarakat tahunya dana itu dari pemda.
"Ini sama dengan menghabur-hambur uang saja. Poso butuh pembangunan bukan dengan artis terus," ungkapnya.