ASDP kebut pengembangan BHC sebagai ikon pariwisata di Lampung

id ASDP,BHC

ASDP kebut pengembangan BHC sebagai ikon pariwisata di Lampung

Kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung. ANTARA/HO-Humas ASDP

Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengebut pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City (BHC), yang menjadi ikon baru pariwisata di Provinsi Lampung.

"ASDP berperan sebagai active player yang berkontribusi tidak hanya menyediakan akses transportasi penyeberangan, tetapi juga penyedia waterfront property dimana kami berekspansi mulai membangun properti mendukung destinasi pariwisata," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Apalagi, kata Ira, kawasan Bakauheni Harbour City ini berada di pertemuan koridor strategis utama yakni Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Kami sedang memacu pembangunan akses pejalan kaki atau jembatan layang (Skywalk) sepanjang 130 meter yang menghubungkan terminal Anjungan Agung dengan Krakatau Park. Progresnya sudah mencapai 66 persen," ujarnya.

Ia berharap pembangunan akses pejalan kaki atau jembatan layang dapat rampung di bulan Juni 2024, sehingga pergerakan wisatawan antarkedua fasilitas tersebut semakin mudah.

Menurutnya, kehadiran akses pejalan kaki akan melengkapi fasilitas di area Siger Park BHC, yang mencakup Menara Siger BRI (tahap 1), Masjid BSI, Selasar Siger BTN, Siger Market Mandiri, Creative Hub BNI, area parkir, dan power house listrik, yang seluruhnya sudah selesai 100 persen.
 

Sedangkan, untuk area Krakatau Park, fasilitas yang selesai 100 persen adalah Krakatau Park dengan 25 wahana, jalan akses tahap 1, power house listrik, parkir, dan jalan akses tahap 2. Di Krakatau Park, dari 26 wahana, sudah selesai 25 wahana, dan ada satu wahana, yang masih dalam proses perizinan pengoperasiannya.

Sementara itu, untuk mempermudah mobilisasi pengunjung, lanjut Ira, pembangunan jalan akses Krakatau Park menuju Siger Park saat ini juga telah rampung 100 persen.

Lebih lanjut Ira mengatakan bahwa ASDP terus melakukan percepatan proyek BHC yang lokasinya berdekatan dengan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni sebagai upaya memperkuat transformasi bisnis inti perusahaan.

Ira menyampaikan bahwa ASDP sebagai BUMN memiliki tanggung jawab sebagai penggerak ekonomi di lokasi operasional perusahaan.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP Harry MAC mengatakan pengembangan kawasan BHC berdampak luas, khususnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata baru di Provinsi Lampung.

Menurutnya, dengan eksistensi BHC, ASDP diharapkan menjadi hub kegiatan penyeberangan logistik dan penumpang serta pariwisata.

"Dengan trafik per tahun hingga 22 juta orang per tahun yang lalu lalang di lintasan Merak-Bakauheni, kami optimistis pengembangan kawasan terintegrasi ini dapat memajukan perekonomian masyarakat di Lampung Selatan," ujar Harry.

Ia menambahkan pengembangan kawasan waterfront tourism BHC berdampak besar terhadap kegiatan sosial maupun ekonomi khususnya di wilayah Lampung yang ditunjang beberapa potensi sekitar.

"Pada fase pembangunan tahap I ini, ASDP telah membuka 1000 lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, seperti marbot Mesjid BSI dan diperkirakan akan terus meningkat seiring berjalannya proyek ini. Siger Market juga telah diaktifkan setiap bulan Ramadhan dan waktu tertentu sebagai wadah UMKM setempat memasarkan produknya," ujarnya menjelaskan.

Adapun dampak positif dari pengembangan BHC lainnya ialah menambah trafik di Jalan Tol Trans-Sumatera dan penyeberangan Merak-Bakauheni; serta menciptakan sumber mata pencaharian baru, peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan penerimaan pajak.

Selain itu, Kawasan BHC juga sudah melakukan kegiatan aktivasi yang melibatkan komunitas di Siger Park dan Krakatau Park dengan mendapat respons positif pengunjung. Pada momen Tahun Baru 2024, dalam 10 hari berhasil dikunjungi lebih dari 53 ribu orang dan pada 31 Desember 2023, mencapai lebih dari 15 ribu orang.

Adapun, lanjut Harry, pembangunan kawasan terintegrasi Bakauheni Harbour City terbagi dalam tiga tahap. Pada Tahap I periode jangka waktu 2022-2025, terbagi menjadi Tahap IA untuk masa 2022-2025 dengan luas area pengembangan mencapai 41,9 hektare (ha).

Pada tahap ini, BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, dan komersial UMKM.

Kemudian, tambah Harry, tahap IB dalam periode waktu 2026-2030 mencakup areal seluas 22,8 ha. Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.

Sementara untuk tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan Bakauheni Harbour City sebagai kawasan kota mandiri. Serta, tahap terakhir atau Tahap III periode 2041-2061 dengan luasan 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.

"Total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 mencapai 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp4,7 triliun," kata Harry.