Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyosialisasikan pentingnya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib dan sukarela guna mendorong peningkatan daya saing industri kecil dan menengah (IKM).
"Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, penerapan Standar Nasional Indonesia, baik yang bersifat wajib maupun sukarela menjadi kunci dalam menjamin mutu, keamanan, serta keselamatan produk yang beredar di masyarakat,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana dan Pemberdayaan Industri (SP2I) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng Mira Yuliastuti di Palu, Jumat.
Ia menjelaskan, SNI bukan hanya persyaratan administratif, tetapi jaminan kualitas yang memberikan nilai tambah bagi produk.
Untuk itu, Disperindag Sulteng melaksanakan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai pentingnya standar mutu sebagai dasar penguatan kualitas produk lokal.
Ia menyebut sosialisasi tersebut untuk memberikan informasi mengenai regulasi SNI wajib dan sukarela, mendorong pelaku usaha serta IKM untuk menerapkan standar SNI dalam proses produksi, serta memastikan produk yang beredar di Kota Palu memenuhi aspek kualitas dan keamanan.
“Melalui kegiatan sosialisasi, kami berharap adanya kerja sama lintas sektor dalam peningkatan mutu produk. IKM diharapkan tidak hanya menjadi pelaku ekonomi lokal, tetapi mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penerapan SNI juga sejalan dengan komitmen Disperindag Sulteng dalam mendukung program Gubernur Sulteng terkait pelayanan publik yang pasti, transparan, dan berbasis kepastian.
Menurut dia, prinsip tersebut sejalan dengan orientasi SNI yang menekankan kepuasan pelanggan dan peningkatan kualitas layanan.
