Palu, (Antaranews Sulteng) - Kapenrem 132/Tadulako, Mayor CPM Muhlis Lamongki menyatakan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso, bertambah keanggotaannya sebanyak lima orang, selain tujuh orang yang telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Satgas Tinombala.
"Mereka yakni Abdul Muthalib Pia, Ukasia alias Pirang, Johan, Hanzolah dan Ibrohim," kata Mayor Muhlis di Palu, Selasa.
Muhlis menjelaskan dua orang itu yakni Abdul Mutalib Pia alias Abu Mutalib alias Bento (27) dan Hanzolah alias Yadi (33), sudah ditangkap Senin (30/4), di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Kata Muhlis, mereka baru bergabung sekitar bulan Februari 2018 dan telah selesai mengikuti pelatihan atau Tadrib bersama kelompok MIT yang dipimpin oleh Ali Kalora.
Menurut Muhlis dari tujuh orang yang masuk dalam DPO yakni Ali Muhammad alias Ali Kalora alias Ali Ambon asal Poso. Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar asal Poso. Qatar alias Farel asal Bima NTB. Nae alias Galuh asal Bima NTB. Basir alias Romzi asal Bima NTB dan Abu Alim dan Kholid asal Bima NTB.
Mayor Muhlis menjelaskan Abdul Mutalib Pia alias Abu Mutalib alias Bento (27), pekerjaan tidak ada, asal Batu Merah, Kota Ambon. Abu Mutalib diamankan oleh Babinsa Membuke, Kopda Roy Malore.
Sementara Hanzolah alias Yadi (33), alamat Pasar Minggu, Kejaten Jakarta Selatan, diamankan oleh Babinsa Koptu Irwan Samsu.
Baca juga: TNI tangkap dua OTK MIT di Poso
Dari keterangan lanjutan yang dihimpun kata Mayor Muhlis, mereka turun dari gunung karena kabur dari kelompoknya dan tidak tahan mengikuti pelatihan serta salah seorang mengalami sakit hepatitis.
"Mereka masih disebut OTK, karena belum melakukan tindakan apa-apa terhadap keamanan di Poso," ujarnya.
Selain itu, dari pengakuan dua OTK yang diamankan itu, mereka tidak pernah melihat DPO Namnung alias Kobar ikut bersama kelompok MIT yang dipimpin Ali Kalora.
TNI: anggota MIT di Poso bertambah lima (vidio)
Mereka masih disebut OTK, karena belum melakukan tindakan apa-apa terhadap keamanan di Poso