Satriyo Utomo Kepala BPJN XIV Palu, Cahyadi Kepala Balai Besar PJN VII Semarang
Palu (Antaranews Sulteng) - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu yang membawahi Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, mulai Selasa (24/7), dipimpin oleh Ir A.Satriyo Utomo, M.Eng.Sc menggantikan Ir Akhmad Cahyadi, M.Eng.Sc.
Pejabat baru Satriyo Utomo sebelumnya menjabat Kasubdit Pengendalian dan Evaluasi Direktorat Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat di Jakarta, sedangkan Akhmad Cahyadi mendapat promosi jabatan menjadi Kepala Balai Besar PJN VII Semarang yang membawahi Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Sebelum memulai tugasnya di Kota Palu, kedua pejabat bertatap muka dengan para staf BPJN XIV di Kantor BPJN di Palu, yang juga dihadiri para Kepala Satuan Kerja (Satker) dan Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) se-Sulawesi Tengah yang berlangsung penuh kekeluargaan dan rasa haru.
"Oooo, dari kemarin sampai hari ini staf pada nangis-nangis. Bapak (Akhmad Cahyadi) itu memimpin dengan `humble` namun tegas, didukung oleh ibu yang periang, sehingga sangat berkesan di hati semua staf," ujar seorang staf BPJN.
Penjabat baru Satriyo Utomo sendiri meski belum pernah ditempatkan di Sulawesi Tengah, namun mengaku sudah beberapa kali bertugas ke daerah ini, sehingga Sulteng bukanlah wilayah yang terlalu asing baginya.
Sedangkan Akhmad Cahyadi yang sudah dua tahun kurang tiga pekan menjabat Kepala BPJN XIV mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang sudah bekerja sama melaksanakan tugas yang telah ditetapkan di unit masing-masing.
Kepada Antara usai pertemuan itu, Cahyadi mengatakan bahwa kunci sukses kepemimpinannya selama dua tahun ini adalah karena semu staf telah bekerja maksimal di wilayahnya masing-masing.
"Semua sudah dapat amanah, PPK dan Kepala Satker juga sudah punya wilayah masing-masing. Mereka telah menjaga, mengendalikan dan menangani wilayahnya masing-masing dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, tantangan tugas pembangunan jalan nasional di Sulteng dan Sultra adalah wilayahnya yang sangat luas serta kondisi alam yang membuat ruas-ruas jalan cukup banyak yang sangat rawan longsor.
BPJN XIV saat ini menangani jalan nasional sepanjang 3.870 kilometer, sepanjang 2.370 km di Sulawesi Tengah dan 1.500 kilometer di Sulawesi Tenggara. Sedangkan jembatan yang ditangani sebanyak 1.032 buah (22.100 meter) dan di Sultra 755 buah atau 11.800 meter.
Anggaran pembangunan jalan dan jembatan yang dikelola BPJN XIV pada tahun anggaran 2018 mencapai sekitar Rp2,2 triliun.
Kondisi jalan nasional dan jembatan di kedua provinsi tersbeut saat ini 95 persen mantap.
Pejabat baru Satriyo Utomo sebelumnya menjabat Kasubdit Pengendalian dan Evaluasi Direktorat Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat di Jakarta, sedangkan Akhmad Cahyadi mendapat promosi jabatan menjadi Kepala Balai Besar PJN VII Semarang yang membawahi Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Sebelum memulai tugasnya di Kota Palu, kedua pejabat bertatap muka dengan para staf BPJN XIV di Kantor BPJN di Palu, yang juga dihadiri para Kepala Satuan Kerja (Satker) dan Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) se-Sulawesi Tengah yang berlangsung penuh kekeluargaan dan rasa haru.
"Oooo, dari kemarin sampai hari ini staf pada nangis-nangis. Bapak (Akhmad Cahyadi) itu memimpin dengan `humble` namun tegas, didukung oleh ibu yang periang, sehingga sangat berkesan di hati semua staf," ujar seorang staf BPJN.
Penjabat baru Satriyo Utomo sendiri meski belum pernah ditempatkan di Sulawesi Tengah, namun mengaku sudah beberapa kali bertugas ke daerah ini, sehingga Sulteng bukanlah wilayah yang terlalu asing baginya.
Sedangkan Akhmad Cahyadi yang sudah dua tahun kurang tiga pekan menjabat Kepala BPJN XIV mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang sudah bekerja sama melaksanakan tugas yang telah ditetapkan di unit masing-masing.
Kepada Antara usai pertemuan itu, Cahyadi mengatakan bahwa kunci sukses kepemimpinannya selama dua tahun ini adalah karena semu staf telah bekerja maksimal di wilayahnya masing-masing.
"Semua sudah dapat amanah, PPK dan Kepala Satker juga sudah punya wilayah masing-masing. Mereka telah menjaga, mengendalikan dan menangani wilayahnya masing-masing dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, tantangan tugas pembangunan jalan nasional di Sulteng dan Sultra adalah wilayahnya yang sangat luas serta kondisi alam yang membuat ruas-ruas jalan cukup banyak yang sangat rawan longsor.
BPJN XIV saat ini menangani jalan nasional sepanjang 3.870 kilometer, sepanjang 2.370 km di Sulawesi Tengah dan 1.500 kilometer di Sulawesi Tenggara. Sedangkan jembatan yang ditangani sebanyak 1.032 buah (22.100 meter) dan di Sultra 755 buah atau 11.800 meter.
Anggaran pembangunan jalan dan jembatan yang dikelola BPJN XIV pada tahun anggaran 2018 mencapai sekitar Rp2,2 triliun.
Kondisi jalan nasional dan jembatan di kedua provinsi tersbeut saat ini 95 persen mantap.