Kegiatan Belajar-Mengajar di Palu Pulih awal Desember
Orang tua: guru sudah rajin ke sekolah tapi guru belum mengajar
Palu (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Kota Palu berupaya semaksimal mungkin agar kegiatan belajar mengajar di seluruh lembaga pendidikan dari berbagai tingkat di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu sudah pulih mulai awal Dese,ber 2018.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu Ansyar Sutiadi mengatakan di Palu, Sabtu, tingkat kehadiran peserta didik tingkat Paud/TK, SD sampai SMU/SMK saat ini sudah 50-an persen.
"Tingkat kehadiran peserta didik kita di luar TK (Taman Kanak-kanak) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) mencapai 80 persen. Itu dapat kita ketahui dari catatan kehadiran dan makin ramainya peserta didik mengikuti pelajaran di tenda-tenda darurat," ujarnya.
Karena itu, kata Ansyar, Disdikbud Palu dibantu relawan dari berbagai lembaga dan yayasan kemanusiaan, Kemendikbud dan BUMN telah dan sementara menyelesaikan pembangunan ruang-ruang kelas sementara di wilayah Kelurahan Balaroa dan Petobo.
"Yang sudah jadi itu ada di Kelurahan Balaroa tepatnya di Jalan Kelor dan di SD Negeri Inpres Silae. Yang masih sementara dibangun ada di kelurahan Petobo dan ada juga di Balaroa di dekat pengungsian terpadu di Balaroa," katanya.
Baca juga: Menteri BUMN: tak boleh berhenti sekolah karena bencana
Baca juga: Siswa di Palu sudah kembali belajar
Sekolah-sekolah sementara ini didirikan pada sekolah-sekolah yang rata dengan tanah atau hilang akibat likuifaksi atau rusak berat karena gempa bumi.
Sementara bangunan sekolah yang rusak ringan, kata Ansyar, telah didirikan tenda sekolah darurat agar peserta didik dapat tetap melakukan kegiatan belajar meskipun harus bergantian dengan peserta didik lainnya dan dengan durasi waktu yang saat ini hanya tiga jam saja.
"Bagi peserta didik yang masih berada di luar kota kita imbau guru-gurunya agar menyampaikan kepada orang tua peserta didik supaya anak-anaknya dapat kembali ke Palu dan bersekolah serta menerima materi pelajaran yang sudah ketinggalan," imbau Ansyar.
Ia menyebut data terakhir yang diperoleh Disdikbud Palu, jumlah peserta didik yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 177 orang. Sebagian besar korban ditemukan di daerah yang diterjang tsunami tepatnya di kawasan Teluk Palu dan di wilayah likuifaksi di Kelurahan Balaroa dan Petobo.
Jumlah peserta didik di Kota Palu hingga sekarang tidak kurang dari 100.000 orang.
Sementara itu, beberapa orang tua murid yang dihubungi terpisah mengaku anak-anak mereka sudah rajin ke sekolah namun guru-gurunya belum mengajar.
"Anak-anak rajin pergi sekolah, tapi guru belum mengajar," ujar seorang ibu yang putrinya bersekolah di sebuah SMA yang terbilang unggulan di Kota Palu.