DP3A : perempuan-anak rentan mengalami pelecehan seksual pascabencana

id dp3a

DP3A : perempuan-anak rentan mengalami pelecehan seksual pascabencana

Kasubbid Perlindungan Hak Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Perempuan (DP3A) Sulteng, Irmawati Sahi (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Pascabencana perempuan dan anak-anak lebih rentan mengalami pelecehan dan kekerasan seksual,
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah menyatakan perempuan dan anak rentan mengalami pelecehan seksual pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang menghantam Kota Palu, Sigi dan Donggala.

"Pascabencana perempuan dan anak-anak lebih rentan mengalami pelecehan dan kekerasan seksual," Kasubdit Perlindungan Hak Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah Irmawati Sahi di Palu, Jumat.

Kata Irma ada risiko pelecehan dan penganiayaan terhadap perempuan, anak laki-laki, dan anak perempuan pascabencana yang menimpa tiga wilayah itu.

Bahkan, sebut Irma, pelecehan itu bersifat seksual. Kondisi itu rawan terjadi di lokasi-lokasi pengungsian korban gempa, likuifaksi dan tsunami.

Ia menegaskan bahwa keamanan perempuan dan anak di dalam tenda-tenda pengungsian juga harus jadi perhatian serius, agar tidak terjadi kekerasan seksual.

"Ini perlu diwaspadai, perlu dicegah. Lokasi atau kamp pengungsi harus terjamin aman dari perilaku pelecehan seksual," kata Irma.

Dia memandang bahwa perlu ada kawasan atau tenda ramah terhadap anak dan perempuan di lokasi pengungsian, untuk pencegahan terjadinya kasus kekerasan dan pelecehan seksual.

Kondisi itu, sebut dia, perlu disikapi dan direspon secara serius. Karena itu, DP3A Sulteng melibatkan DP3A Donggala, Sigi dan Palu yang tergabung dalam subkluster perlindungan hak perempuan perlu melakukan langkah pencegahan dan penanganan kasus kekerasan dan seksual di lokasi pengungsian.

"Sangat antusias berkolaborasi untuk penanganan kasus kekerasan di kamp-kamp pengungsian. Dalam pelayanan untuk masyarakat terdampak bencana, khususnya perempuan dan anak perempuan," sebut dia. 

Baca juga: DP3A latih warga advokasi perempuan-anak korban kekerasan
Baca juga: Sulteng cegah kekerasan perempuan dan anak