Manado (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan segera membangun persemaian modern untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
"Anggaran yang dialokasikan untuk membangun persemaian modern ini berkisar antara Rp20 miliar hingga Rp25 miliar," katanya pada rapat koordinasi di Manado, Kamis.
Sedikitnya ada dua lokasi yang akan dijadikan kawasan ini yaitu Desa Marinsow, Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara dan di Taman Wisata Alam Batu Putih, Kota Bitung.
Ia mengatakan kriteria calon lokasi persemaian modern di antaranya memiliki luas 30 hektare, termasuk 10 hektare lahan datar untuk sarana prasarana persemaian, sumber benih dan keperluan lain untuk estetika.
Baca juga: KEK pariwisata mampu tingkatkan pertumbuhan ekonomi Sulut 2020
Selanjutnya, akses jalan menuju lokasi persemaian relatif mudah, tersedia sumber air atau air tanah dalam jumlah memadai, potensi konflik minimal dan dekat jaringan listrik dan telekomunikasi.
Silangen menambahkan, persemaian modern ini untuk menunjang KEK Pariwisata Likupang sehingga menciptakan kesan positif serta mampu meningkatkan kunjungan wisatawan seperti Botanical Garden yang menjadi salah satu destinasi wisata andalan Singapura.
"Selain fungsi aspek kehutanan itu sendiri, persemaian modern ini memiliki fungsi 'ecotourism'. Seperti di Singapura ada 'botanical garden' di mana jumlah wisatawan yang berkunjung ke sana hampir sama banyak dengan yang datang ke 'orchard road'," katanya.
Direktur Perbenihan dan Tanaman Hutan, KLHK Mintarso mengatakan, penilaian akan dilakukan dengan mempertimbangkan data, masukan dan informasi terkait calon lokasi persemaian modern ini kemudian dibahas lebih lanjut bersama jajaran KLHK sebelum ditetapkan lokasinya.
"Nanti kami akan membahasnya di Jakarta sebelum menetapkan lokasinya karena pembangunan persemaian modern harus dikerjakan tahun 2020 ini," demikian Mintarso.