Pemkab Parimo: Baru satu distributor beras manfaatkan tol laut

id Gabah, beras, beras anjlok, tol laut, petani, Parigi Moutong, Sulteng, Badru Nggai

Pemkab Parimo: Baru satu distributor beras manfaatkan tol laut

Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) -
Wakil Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Badrun Nggai mengatakan pemanfaatan kapal perintis tol laut merupakan solusi dalam distribusi hasil produksi komoditas beras milik petani di kabupaten tersebut.

"Tol laut sesungguhnya sangat membantu dan memudahkan pemasaran barang serta komoditas ke luar daerah, termasuk beras dan saat ini baru satu distributor beras yang memanfaatkan akses tersebut," kata Badrun di Parigi, Rabu, menanggapi anjloknya harga beras di kabupaten tersebut.

Ia juga mengaku, pemerintah setempat mengupayakan penjualan beras petani ke luar daerah menggunakan armada kapal perintis yang berlabuh di Pelabuhan Parigi dan Pelabuhan Tinombo, dengan rute tujuan Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Selain itu, ia mengajak para pengusaha di sektor perdagangan berkolaborasi bersama pemerintah memasarkan hasil produksi petani, sebagai langkah untuk menekan harga beras yang sedang lesu.

"Pemerintah daerah belum bisa mencanangkan anggaran untuk mengintervensi penjualan beras menggunakan tol laut, karena perlu kebijakan," katanya.

Meski begitu, kata dia, pemerintah tidak tinggal diam dan tetap mencari solusi agar produksi petani bisa terserap maksimal.

Dikemukakannya, tahun ini pemerintah setempat telah menyiapkan dua gudang penyimpanan beras yang dikerjasamakan dengan otoritas pelabuhan.

Ia berpendapat, solusi lain untuk mengakomodasi persoalan-persoalan pertanian hingga bentuk perdagangan, tahun ini Pemkab Parigi Moutong akan mengusulkan peraturan daerah perusahaan daerah (Perusda) beserta penyertaan modalnya kepada DPRD, karena selama ini kabupaten itu belum memiliki Perusda.

"Kami menilai, kehadiran Perusda sangat membantu sektor perekonomian dalam menyerap hasil produksi petani," kata Badrun.

Anjloknya harga beras di pasaran, berdampak pada kegiatan penggilingan padi di daerah itu. 

Kecamatan Parigi Selatan sebagai salah satu wilayah penghasil pertanian pada sub sektor tanaman pangan khususnya padi sawah ikut mendapat imbasnya.

Dari dampak tersebut, petani terpaksa hanya sekadar menjemur Gabah Kering Panen (GKP), karena tidak ada pembeli.