Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, membantu melayani suplai air bersih di kawasan relokasi hunian tetap Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore.
Kepala PDAM Palu Alfian di Palu, Jumat, mengatakan sumber air baku yang digunakan warga di kawasan huntap Tondo bersumber dari Sungai Watutela dengan kekuatan debit air lima liter per detik.
"Sungai Watutela sumber air baku untuk melayani huntap di kawasan relokasi Tondo, termasuk melayani pelanggan kami di sejumlah wilayah," ungkap Alfian.
Saat ini, posisi PDAM Palu masih sebatas membantu dan belum terlibat sepenuhnya pengaturan air bersih, oleh karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di kawasan huntap.
Termasuk, membangun kesepakatan mengganti pipa penyuplai ukuran dua inci menjadi tiga inci, supaya debit air lebih banyak mengalir.
"Setahun terakhir air bersih dikelola PDAM selalu dialiri ke huntap, meskipun tidak sepenuhnya, karena kewenangan pengelolaan air bersih di tangani Kementerian PUPR," ujar Alfian.
Rencananya, jika dalam pertemuan antara pihaknya dan PUPR menghasilkan kesepakatan, PDAM berencana akan menetapkan tarif, karena selama ini pelayanan air bersih khusus di kelola PDAM Palu belum berbayar pada kawasan huntap Tondo.
Menurut dia, pada bulan suci Ramadhan nanti kebutuhan rumah tangga atas air bersih meningkat, sehingga perlu langkah strategis untuk menjaga ketersediaan apabila sewaktu-waktu tidak tersalur secara merata atau mengalami macet.
"Sumber air bersih Sungai Watutela beroperasi 24 jam, tetapi sumber air baku tersebut tidak semuanya dialirkan ke huntap Tondo, dan alternatif kami lakukan yakni memperbantukan sumber air bersih dari Sungai Poboya, apabila PUPR mau menjalin kerja sama dengan PDAM," ucap Alfian.
Strategi lain, katanya, jika suplai air tidak merata ke rumah tangga, maka Mobil Tangki Air (MTA) dapat melayani untuk mencukupi kebutuhan warga setempat. "Model seperti ini yang kami lihat dilakukan PUPR sebagai langkah antisipasi," katanya.