Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk pemanfaatan jasa dan produk perbankan syariah demi pengembangan UMKM yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan Celebration Day Modest Fashion Founders Fund (MFFF) 2021.
Tujuannya, agar semakin banyak pelaku UMKM yang naik kelas melalui penyediaan produk serta layanan-layanan keuangan syariah bagi sektor pariwisata serta ekonomi kreatif.
"Kami ucapkan terima kasih untuk pak Menteri (Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno) dan jajaran atas kepercayaannya kepada BSI untuk menjadi mitra pengembangan UMKM serta pemanfaatan produk dan jasa perbankan syariah," kata Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi di Jakarta, ditulis pada Kamis.
Ada pun dokumen kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar dan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo.
Penandatanganan MoU juga ditemani oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ventje Rahardjo, serta para pejabat dari masing-masing instansi.
Hery memaparkan bahwa sebelumnya, BRI Syariah sudah menjalin kerja sama dengan Kemenparekraf sejak tahun 2019. "Kerja samanya meliputi event yang diadakan seperti ini, mendukung pemberdayaan UMKM dan temu bisnis untuk menyalurkan pembiayaan di industri pariwisata dan ekonomi kreatif," kata dia.
"Dan meskipun ada pandemi di 2020, BSI tetap berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan dengan memperhatikan risiko yang terukur. Di tahun lalu, sekitar Rp26,9 miliar telah disalurkan ke 419 umkm. Di tahun ini, untuk (UMKM) industri pariwisata dan ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp74 miliar (tersalurkan)," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hery mengatakan bahwa pihaknya ingin berpartisipasi seoptimal mungkin dalam membiayai UMKM dan industri kreatif, sehingga nantinya diharapkan para pelaku UMKM ini bisa tumbuh dan berkembang, mampu bersaing, dan menggerakkan perekonomian nasional.
"Dengan UMKM naik kelas, diharapkan dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional," pungkasnya.