Puluhan pelaku usaha pamerkan kopi dan cokelat khas Sulteng
Kota Palu (ANTARA) - Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi olahan kopi dan cokelat hasil perkebunan di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah memamerkan hasil olahan mereka di Kantor Gubernur Sulteng.
Sejumlah pelaku UMKM bergerak di bidang kopi dan cokelat ini berasal dari beberapa daerah yakni Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Poso.
"Terima kasih kepada GIZ yang sudah menggelar kegiatan ini dan memperkenalkan UMKM UMKM kita dibidang Kopi dan Cokelat," ungkap Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, di Palu, Jumat.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Bincang Kopi dan Cokelat yang dilaksanakan oleh salah satu perusahaan swasta internasional milik negara Jerman, yang bergerak di bidang pembangunan berkelanjutan, yakni Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH atau GIZ yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Dinas Koperasi dan UMKM.
Menurut Rusdy Mastura, kegiatan ini juga akan memberikan dampak positif untuk pengembangan dan produksi hasil kopi dan cokelat dari Sulawesi Tengah.
"Kita pernah produksi cokelat tertinggi dan sekarang sudah menurun, dan ini saya harapkan bisa kita kembalikan," papar Rusdy.
Data Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, bahwa salah satu hasil komoditi kopi yang berasal dari Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur Kabupaten Poso, juga telah tembus dalam pameran internasional di Dubai.
Sementara itu, pihak GIZ menyampaikan, ini merupakan program pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh GIZ untuk meningkatkan pendapatan petani melalui komoditi unggulan Sulawesi Tengah.
"Kami di Palu Sulawesi Tengah sudah ada sejak 2017 dan 2021 ini kami mempunyai program pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui komoditi unggulan Sulteng," jelasnya.
Dalam Kegiatan tersebut, Gubernur Sulteng dan pihak GIZ berkesempatan mengunjungi stand pameran UMKM dan mencicipi olahan hasil Kopi dan Cokelat dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah.
Turut hadir dalam kegiatan itu Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira, pimpinan OPD tingkat provinsi, dan pihak perwakilan perbankan.
Sejumlah pelaku UMKM bergerak di bidang kopi dan cokelat ini berasal dari beberapa daerah yakni Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Poso.
"Terima kasih kepada GIZ yang sudah menggelar kegiatan ini dan memperkenalkan UMKM UMKM kita dibidang Kopi dan Cokelat," ungkap Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, di Palu, Jumat.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Bincang Kopi dan Cokelat yang dilaksanakan oleh salah satu perusahaan swasta internasional milik negara Jerman, yang bergerak di bidang pembangunan berkelanjutan, yakni Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH atau GIZ yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Dinas Koperasi dan UMKM.
Menurut Rusdy Mastura, kegiatan ini juga akan memberikan dampak positif untuk pengembangan dan produksi hasil kopi dan cokelat dari Sulawesi Tengah.
"Kita pernah produksi cokelat tertinggi dan sekarang sudah menurun, dan ini saya harapkan bisa kita kembalikan," papar Rusdy.
Data Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, bahwa salah satu hasil komoditi kopi yang berasal dari Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur Kabupaten Poso, juga telah tembus dalam pameran internasional di Dubai.
Sementara itu, pihak GIZ menyampaikan, ini merupakan program pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh GIZ untuk meningkatkan pendapatan petani melalui komoditi unggulan Sulawesi Tengah.
"Kami di Palu Sulawesi Tengah sudah ada sejak 2017 dan 2021 ini kami mempunyai program pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui komoditi unggulan Sulteng," jelasnya.
Dalam Kegiatan tersebut, Gubernur Sulteng dan pihak GIZ berkesempatan mengunjungi stand pameran UMKM dan mencicipi olahan hasil Kopi dan Cokelat dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah.
Turut hadir dalam kegiatan itu Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira, pimpinan OPD tingkat provinsi, dan pihak perwakilan perbankan.