Jenazah Co-Pilot Super Tucano Dimakamkan Di TMP

id jenazah

Malang,  (antarasulteng.com) - Jenazah co pilot pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di permukiman warga Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur, Serma Syaiful Arif Rakhman, akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati Malang, Kamis.

Jasad Serma Syaiful ditemukan paling akhir melalui proses evakuasi cukup panjang dari kokpit pesawat karena tertimbun reruntuhan, termasuk reruntuhan rumah warga yang hancur ditimpa pesawat.

Sebelumnya dua jasad warga sipil juga ditemukan di lokasi yang sama, yakni Ermawati Ningtyas (bukan Irma Wahyuningtyas, red), istri pemilik rumah yang tertimpa pesawat dan Nurcholis, karyawan RS Husada yang kost di rumah itu. Sedangkan jasad pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah ditemukan jauh dari lokasi kejadian, yakni di area persawahan di kawasan Karanglo, Kabupaten Malang.

Jenazah Erma dan Nurcholis sudah dimakamkan kemarin (Rabu, 10/2), sementara jenazah pilot Mayor Ivy diterbangkan ke Yogyakarta Rabu malam dan rencananya pagi ini (Kamis, 11/2) dimakamkan di TMP Semaki Yogyakarta.

Sementara itu, sebelum dimakamkan di TMP Suropati Jalan Veteran Kota Malang, jasad Serma Syaiful disemayamkan di rumah duka, Perum Pondok Wisata Blok H-19, Malang.

Menurut keterangan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, Mayor Ivy sudah mempunyai 3000 jam terbang dan 700 jam terbang menggunakan Super Tucano, pesawat yang dibeli dari Brazil tersebut, bahkan Ivy sangat menguasai Super Tucano karena termasuk salah satu pilot yang pernah sekolah di Embraer Defense System, markas yang memproduksi pesawat itu di Brazil.

"Sampai saat ini penyebab jatuhnya pesawat belum bisa dijelaskan. Kami masih menunggu video recorder dari dalam pesawat untuk mengetahui penyebabnya. Badan pesawat sekarang masih dalam proses evakuasi," kata KSAU, Rabu (10/2) petang.

Pesawat tempur Super Tucano yang bermarkas di Lanud Abd Saleh Malang, Rabu (10/2) jatuh menimpa rumah warga di kawasan padat penduduk di Jalan LA Sucipto gang XII Malang. Jatuhnya pesawat tersebut mengakibatkan empat orang meninggal, yakni pilot Mayor Ivi, co pilot  Serma Syaiful, Ermawati Ningtyas, dan Nurcholis.    

Dari 12 pesawat Super Tucano yang dibeli pada 2012 dan sekarang hanya tinggal 11 unit di Indonesia. KSAU menyatakan, ada empat pesawat serupa yang akan didatangkan dari Brazil pada akhir Februari ini.