Pengamat: Tragedi Kanjuruhan jadi titik balik sepakbola Nasional

id tragedi kanjuruhan,bambang nurdiansyah

Pengamat:  Tragedi Kanjuruhan jadi titik balik sepakbola Nasional

Pelatih Persipal BU Bambang Nurdiansyah (ketiga dari kanan) melakukan tabur bunga sebagai ucapan belasungkawa terhadap tragedi Stadion Kanjuruhan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (3/10/2022). ANTARA/Muhammad Izfaldi

Palu (ANTARA) -
Pengamat Sepakbola Indonesia, Bambang Nurdiansyah menyatakan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kota Malang, harus menjadi titik balik bagi dunia sepakbola nasional.
 
"Harus jadi titik balik bagi dunia sepakbola nasional jangan sampai terulang kembali di belahan dunia manapun, apalagi di Indonesia," kata Bambang melalui telepon dari Palu, Sulteng, Sabtu (8/10/2022) malam.
 
Dia menjelaskan sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga yang menjadi wadah silaturahmi terbesar di dunia, sehingga tidak seharusnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
 
Maka dari itu, pihaknya mendorong agar dalam pengamanan yang dilakukan dalam setiap laga sepakbola harus dengan cara-cara yang arif nan bijaksana, sesuai dengan mekanisme yang sudah diatur oleh Federasi Sepakbola Dunia agar tidak mengulang tragedi yang terjadi.
 
 
"Tragedi itu juga sekaligus menjadi pembelajaran bagi semua pihak lintas sektor agar lebih mawas diri, untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik," ujar Banur sapaan akrab Bambang Nurdiansyah.
 
Lebih dari itu, pihaknya turut mengapresiasi upaya Pemerintah untuk melakukan uji kelayakan terhadap setiap Stadion yang menjadi tempat pertandingan bagi semua kesebelasan.
 
"Karena pasti upaya itu akan memiliki dampak yang besar terhadap laga yang dimainkan oleh setiap tim," ucap Banur.
 
Meskipun begitu, dia mengingatkan agar dalam uji kelayakan itu tidak hanya untuk Stadion melainkan juga bagi seluruh sumber daya yang menjadi komponen penyelenggara.
 
"Karena sumber daya dari penyelenggara juga menjadi pengaruh besar dalam setiap perhelatan olahraga seperti sepakbola dan yang paling utama adalah kesadaran diri sendiri jangan lagi mengulang hal seperti itu," ucap Banur yang juga mantan Pelatih Arema FC.
 
Sementara Ketua Persipal Mania, Vidi Zulkarnain, di Palu, Sabtu, menyampaikan agar tim independen yang sudah dibentuk dapat mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.
 
"Harus usut tuntas sampai selesai agar jangan terulang lagi dan tidak boleh ada sepakbola Indonesia yang harus menelan korban jiwa," kata Vidi.
 
Oleh karena itu, pihaknya mengajak agar seluruh suporter sepakbola Indonesia bisa selalu damai dalam setiap laga yang berlangsung.*
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Tragedi Kanjuruhan jadi titik balik sepakbola Nasional