Palu (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengajak semua pihak di daerah itu bekerja sama mengurangi risiko dan dampak bencana alam.
"Karena mengenai hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak, di dalamnya termasuk masyarakat," ujar Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Sigi, Kamis.
Ia mengatakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana yang perlu dikedepankan dengan menggencarkan pelestarian lingkungan, termasuk melestarikan daerah aliran sungai (DAS).
Ia mengatakan penanaman pohon satu bentuk mitigasi nonfisik yang harus lebih digencarkan untuk mengurangi risiko atas potensi banjir, erosi, dan longsor.
"Di sinilah pentingnya keterlibatan semua pihak untuk melakukan pelestarian lingkungan, utamanya menanam pohon di wilayah-wilayah gersang dan berpotensi menimbulkan bencana serta menanam bambu di sepanjang sungai," ujarnya.
Samuel mengakui pemkab memiliki keterbatasan melakukan pengurangan risiko bencana, utamanya terkait dengan normalisasi dan peningkatan DAS.
"Hal ini karena APBD Sigi sangat terbatas, sehingga kami sangat membutuhkan dukungan pemerintah pusat dan multipihak lainnya, untuk secara bersama meningkatkan kualitas DAS," katanya.
Pemkab Sigi intens membangun koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian PUPR, khususnya Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III di Palu, untuk normalisasi sungai.
Salah satu sungai yang perlu dinormalisasi, yaitu Sungai Gumbasa di Kecamatan Gumbasa. Air Sungai Gumbasa meluap ke permukiman warga Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, Senin (24/10), sekitar pukul 20.30 Wita. Air meluap disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Gumbasa.
Berdasarkan data Pemerintah Kecamatan Gumbasa, sekitar 180 rumah terendam banjir dan dua rumah rusak berat, 103 kepala keluarga mengungsi ke Masjid Al-Anshar, 254 kepala keluarga atau 1.214 jiwa mengungsi ke rumah kerabat dan saudara.
"Pemda Sigi berusaha untuk selalu hadir di tengah masyarakat dan memastikan kebutuhan masyarakat terdampak bencana, terpenuhi di lokasi pengungsian," ungkapnya.
Wakil Bupati Sigi Samuel Pongi telah meninjau kondisi warga Desa Pakuli Utara dan memastikan kebutuhan pangan serta air bersih untuk mereka terpenuhi.
Ia juga meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Oo Parese, Kecamatan Kulawi Selatan.
"Pemerintah Kabupaten Sigi mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap bencana di musim penghujan. Kami juga berharap warga tidak mudah percaya dan terpancing dengan informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya. Kami berupaya untuk tetap hadir di tengah masyarakat," katanya.