Palu (ANTARA) -
"Anak usia dini perlu diberi pemahaman bahaya kebakaran, paling tidak mereka punya dasar bagaimana tindakan-tindakan dilakukan bila terjadi situasi darurat," kata Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu Yohan Wahyudi di Palu, Kamis.
Ia mengatakan bahwa bila tidak diawasi saat bermain, anak-anak bisa melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran, seperti menyalakan pemantik di tempat-tempat yang rawan terbakar.
"Dalam beberapa kasus kebakaran kami tangani, pemicunya dari anak bermain pemantik api di dalam rumah, (apinya) merembet ke barang-barang mudah terbakar hingga menimbulkan kobaran api," katanya.
"Karena itu kami juga meminta orang tua mengawasi aktivitas anak saat bermain di rumah. Sebisa mungkin hindarkan mereka dari peralatan yang bisa memicu kebakaran, termasuk alat-alat kelistrikan, supaya tidak menimbulkan bahaya," ia menambahkan.
Yohan menjelaskan bahwa kegiatan edukasi pencegahan dan mitigasi kebakaran pada anak antara lain dilakukan dalam kunjungan rutin siswa pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak ke Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Kepada siswa pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak di Kota Palu maupun Kabupaten Sigi dan Donggala yang berkunjung, ia mengatakan, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan juga menyampaikan informasi mengenai upaya pemadaman kebakaran.
"Sebagai instansi pelayanan publik, kami sangat senang dikunjungi anak-anak, dan kami menjelaskan satu persatu fungsi peralatan kami gunakan kepada mereka. Menurut saya ini salah satu metode pembelajaran yang baik kepada anak usia belia," katanya.