Korban asusila di Sulteng segera jalani operasi rahim di Rumah Sakit Undata

id RS Undata, kesehatan, rahim, penegakan hukum, Sulteng, Parigi Moutong,asusila anak

Korban asusila di Sulteng segera jalani operasi rahim di Rumah Sakit Undata

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, Sulawesi Tengah, dr Herry Mulyadi. (ANTARA/Kristina Natalia)

Palu (ANTARA) -
Korban asusila anak di bawah umur yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, segera menjalani operasi pengangkatan rahim di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu.
 
"Pemeriksaan medis lengkap sudah dilakukan pihak rumah sakit, dan rencananya operasi dilakukan pekan depan oleh tim dokter dan perawat, karena kondisi terakhir pasien sudah stabil," kata Direktur RSUD Undata Palu dr Herry Mulyadi di Palu, Rabu.
 
Ia menjelaskan, operasi pengangkatan rahim dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan lengkap dan dipastikan akan mengancam dan berisiko bagi pasien jika tidak dilakukan.
 
"Mengancam pasien jika tidak dioperasi, karena tindakan operasi jauh lebih baik. Dokter tidak harus mengangkat kalau masih bisa dengan obat, tapi hasil pemeriksaan harus dioperasi untuk menyelamatkan pasien," katanya.
 
 
Ia menambahkan, pasien ditangani empat dokter ahli bedah di RSUD Undata Palu dan saat ini masih diisolasi di ruangan khusus sebagai upaya melindungi privasi pasien.
 
Dalam proses karantina, pasien hanya didampingi keluarga, otoritas RSUD juga tidak mengizinkan orang lain menjenguk pasien, dan langkah ini juga bagai dari upaya pemulihan psikologi pasien.
 
"Karantina sambil menunggu waktu operasi, dan kami pihak rumah sakit terus berupaya memberikan yang terbaik kepada pasien" ucap Herry.
 
Pasien berusia 16 tahun inisial RI tersebut merupakan korban asusila yang dilakukan 11 pria sejak April 2022 hingga Januari 2023. Kejadian tersebut baru terbongkar setelah korban mengeluhkan sakit di bagian perut kepada keluarganya.
 
Hingga saat ini polisi telah menetapkan 10 orang tersangka dari 11 pria yang dilaporkan.*