Rumah Sakit Undata: Kemungkinan operasi rahim korban asusila dibatalkan

id RS Undata, korban asusila, operasi rahim, pemulihan kesehatan, Parigi Moutong, Sulteng

Rumah Sakit Undata: Kemungkinan operasi rahim korban asusila dibatalkan

Direktur Rumah Sakita Undata Palu, Herry Mulyadi (kiri) memberikan keterangan kepada jurnalis terkait perkembangan kesehatan korban asusila yang sedang menjalani perawatan medis di RS tersebut. (ANTARA/Kristina Natalia)

Palu (ANTARA) -
Direktur Rumah Sakit Umum (RS) Undata Palu, Sulawesi Tengah Herry Mulyadi menyebutkan kemungkinan operasi pengangkatan rahim korban asusila dibatalkan.
 
"Hasil CT scan bagus dan hasil pengobatan cukup signifikan serta menunjukkan hal-hal yang positif," kata Herry di Palu, Jumat, menyampaikan perkembangan hasil pengobatan korban asusila.
 
Ia mengemukakan RS Undata Palu terus memberikan pengobatan dan rencananya Bulan Juli kembali akan melakukan pemeriksaan untuk melihat perkembangan kesembuhan pasien.
 
"Reaksi obat yang diberikan cukup bagus, kami menunggu tiga pekan pengobatan lalu dilakukan pemeriksaan kembali, kalau hasilnya menunjukkan penyembuhan, maka operasi dibatalkan," ujarnya.
 
 
Dikatakannya, tim dokter mempertimbangkan untuk melakukan operasi, dikarenakan faktor usia pasien. Jika dilakukan operasi maka ada efek negatif yang akan mempengaruhi tubuh kembang pasien.
 
Karena tindakan operasi merupakan langkah terakhir pemulihan kesehatan fisik, sehingga berbagai upaya telah dilakukan tim dokter untuk, dan hasil memberikan dampak positif.
 
"Mempertimbangkan jangka panjang untuk pasien sehingga tim medis kami mengambil tindakan yang berisiko paling kecil, akan ada efek jika terburu-buru melakukan operasi," ucapnya.
 
Pada pemulihan kesehatan, RS Undata Palu telah melibatkan psikolog dan dokter ahli jiwa untuk pemulihan trauma pasien.
 
"Kami memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk pasien, Insya Allah hasilnya semakin membaik supaya tindakan operasi dibatalkan, dan korban juga secepatnya bisa sembuh," demikian Herry.*