Industri alat olahraga lokal membidik pasar global

id Industri alat olah raga,Kadin,Kementerian Perindustrian

Industri alat olahraga lokal membidik pasar global

Presiden Joko Widodo memberikan bola buatan Majalengka, Jawa Barat, kepada Presiden Argentina Mauricio Macri di Istana Bogor, pada Rabu (26/6/2019). ANTARA/Bayu Prasetyo

Jakarta (ANTARA) - Saat ini industri alat olahraga makin digemari masyarakat khususnya di Indonesia. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dalam meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang terus disosialisasikan kepada masyarakat.

Industri alat olahraga merupakan satu dari seluruh industri yang diharapkan mampu mendorong program Kemenperin dalam menyukseskan program P3DN tersebut. Masyarakat diharapkan dapat lebih mencintai merek-merek dagang dalam negeri dalam kegiatan olahraganya.

Di beberapa negara industri maju dan modern seperti Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Korea, dan China, olahraga telah menjadi industri unggulan sebagai pemasok devisa negara. Bukan tidak mungkin di Indonesia juga bisa menerapkan hal yang sama.

Saat ini Kemenperin terus berkomitmen mendukung pertumbuhan merek-merek dagang dalam negeri agar memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan populasi Indonesia yang besar, tentu dapat berpotensi melahirkan lebih banyak merek dagang dalam negeri, khususnya dalam industri alat olahraga.

Kemenperin juga berpendapat bahwa untuk menjadikan merek lokal mendunia, Pemerintah harus membuka akses pasar dan menggenjot anggaran promosi produk lokal di pasar dunia. Selain itu, Pemerintah diharapkan dapat mendukung program tersebut dengan menyuntikkan anggaran penelitian dan pengembangan (litbang) atau research and development (R&D) ke perusahaan yang produknya berpotensi bersaing di pasar dunia.

Olahraga saat ini semakin ngetren dan digemari  masyarakat. Begitu pula penggunaan atribut dan alat olahraga yang ikut serta melekat di dalamnya. Dengan bertambahnya pertumbuhan industri alat olahraga dalam negeri, diharapkan dapat membantu dalam mendorong program Pemerintah agar industri alat olahraga dalam negeri semakin dicintai masyarakat domestik hingga warga dunia.

Kemenperin menegaskan bahwa saat ini sudah banyak produk alat olahraga buatan industri dalam negeri yang diminati pasar global. Rasa optimistis terhadap kualitas produk alat olahraga dalam negeri menjadi hal penting untuk mendukung industri alat olahraga lokal agar dapat semakin mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Kemenperin memiliki banyak program yang dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri untuk memperkuat merek dan kepercayaan konsumen. Contohnya penghargaan Upakarti untuk industri kecil dan menengah (IKM), penghargaan Rintisan Teknologi (Rintek) untuk industri menengah atas yang berhasil melakukan inovasi dalam proses produksinya, penghargaan industri hijau untuk industri yang berhasil menerapkan prinsip berwawasan lingkungan dalam kegiatan produksinya, serta beberapa sertifikasi industri.

Hal ini diharapkan dapat lebih mendorong peningkatan daya saing dan pertumbuhan merek-merek dagang dalam negeri lainnya untuk terus berkembang dan berinovasi demi memajukan perekonomian Indonesia.

Saat ini, Kemenperin mencatat alat olahraga buatan industri dalam negeri telah menembus pasar global, antara lain, ke Amerika Serikat, Belgia, Tiongkok, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, Korea Selatan, Italia, Meksiko, dan negara-negara lainnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat sebanyak 272,6 ribu ton jumlah sepatu olahraga buatan Indonesia telah diekspor ke seluruh dunia dengan nilai 5,79 miliar dolar AS pada tahun 2022 atau meningkat sekitar 20 persen jika dibandingkan dengan 2021.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan Indonesia sudah memiliki sejumlah merek global yang dikenal luas masyarakat internasional. Untuk itu, pemerintah dan dunia dapat lebih berusaha untuk tidak hanya memikirkan peningkatan ekspor, tetapi juga penetrasi merek Indonesia di dunia internasional. Maka ia berharap kepada semua pihak untuk punya pola pikir Indonesia incorporated (penyatuan segenap kekuatan komponen bangsa dalam satu semangat Indonesia).

“Kalau masing-masing jalan sendiri, akan lebih sulit, tetapi kalau kita sebagai Indonesia incorporated, mungkin kita bisa bersama-bersama memajukan beberapa merek Indonesia yang bisa go global," ujar dia.

Di negara lain, pihak pemerintah memberikan bantuan berupa fasilitas anggaran untuk mempromosikan produk-produk domestik di luar negeri. Pemerintah Indonesia bisa meniru langkah tersebut dengan memaksimalkan para perwakilan di luar negeri untuk melakukan pengetahuan pasar, pengetahuan bisnis, serta dukungan promosi dan pemasaran produk Indonesia.

Selain akses pasar, industri perlu mempersiapkan produknya agar sesuai standar internasional. Selain itu, skala ekonomi mesti mencukupi dan pendidikan vokasi harus dilakukan melalui koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan sekolah.

“Jangan sampai pendidikan vokasi malah menambah masalah ketidakrelevanan kemampuan yang tidak menguntungkan pelaku usaha maupun pekerja,” tutur dia.

Saat ini sejumlah alat olahraga buatan Indonesia telah menembus pasar dunia. Salah satunya adalah bola yang digunakan pada ajang Piala Dunia 2022 Qatar yang diproduksi di Jawa Timur, Indonesia. Proyek pembuatan bola yang dikenal dengan nama “Al Rihla” ini diketahui dikerjakan oleh PT Global Way Indonesia yang merupakan produsen peralatan asli untuk merek Adidas.

Meskipun menggunakan merek dagang luar negeri, momen ini merupakan sejarah yang tidak bisa dibantah bahwa kualitas produksi Indonesia telah diakui oleh dunia. Perusahaan itu diketahui telah mengekspor bola Al Rihla ke berbagai negara seperti Uni Emirat Arab, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, dan Brazil. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat Jawa Timur telah menjadi bagian dalam menggaungkan ekonomi Indonesia ke seluruh dunia.

Momen ini memperkuat fakta bahwa kualitas produksi alat-alat olahraga buatan Indonesia sudah berada di level internasional.

Ke depan, Indonesia diharapkan lebih banyak memiliki merek dagang sendiri yang bisa bersaing di pasar internasional.