Pantang menyerah jadi kunci keberhasilan Jonatan rebut gelar juara

id hong kong open,bwf super 500,jonatan christie,pantangmenyerah

Pantang menyerah jadi kunci keberhasilan Jonatan rebut gelar juara

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat memegang piala dan medali kemenangan dari turnamen Hong Kong Open 2023 di Kowloon, Minggu. (ANTARA/HO-PP PBSI)

Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis Jonatan Christie menceritakan bahwa sikap pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan dia merebut gelar juara Hong Kong Open 2023 saat bersaing dengan Kenta Nishimoto di babak final, Minggu.

"Kunci kemenangan saya adalah pantang menyerah, karena kita tahu Nishimoto adalah pemain yang sangat-sangat ulet dan susah dimatikan," ungkap Jonatan melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.

Berkat kerja kerasnya itu, Jonatan pun menaiki podium tertinggi dari turnamen berkategori Super 500 tersebut berbekal kemenangan rubber game 12-21, 22-20, 21-18 atas pebulu tangkis asal Jepang itu.

Jonatan tak ingin menjadi korban kedua dari Nishimoto, setelah sebelumnya ia mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting pada laga semifinal, Sabtu.

"Kemarin, (Anthony Sinisuka) Ginting yang sudah menyerang dengan bagus tapi tidak bisa menembusnya," imbuh Jonatan.

Kerja keras tunggal putra peringkat keenam dunia itu membuahkan hasilnya setelah bermain dalam 84 menit. Setelah tertinggal pada gim pertama, Jonatan pun bangkit dan mampu merebut dua gim berturut-turut.

"Puji Tuhan, ini berkat Tuhan lagi. Gim pertama saya sudah kalah, di gim kedua juga mepet-mepet skornya tapi saya tidak mau menyerah. Saya tahu Tuhan bawa saya ke sini pasti ada tujuannya dan saya bisa mewujudkannya," ungkap pebulu tangkis jebolan klub PB Tangkas itu.

Ia menilai kemampuannya dengan Nishimoto termasuk imbang, sehingga pertandingan mereka berjalan sangat alot dan diwarnai drama kejar mengejar poin yang sangat ketat.

Namun lagi-lagi tekad yang tinggi akhirnya membawa Jonatan meraih gelar keduanya di tahun ini setelah menjuarai Indonesia Masters 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Januari.

"Gelar ini saya persembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus, orang tua, kakak saya yang sudah bersama Tuhan di sana, dan pastinya untuk PBSI, pelatih, tim support dan tentunya seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih juga semua suporter Indonesia yang sudah mendukung saya. Saya hanya bisa melakukan yang terbaik yang saya punya," pungkasnya.