Hari kesaktian momentum mengingat nilai Pancasila

id hari kesaktian, hari kesaktian pancasila, momentum mengingat nilai Pancasila, dasar negara indonesia,pancasila

Hari kesaktian momentum mengingat nilai Pancasila

Upacara peringatan hari kesaktian Pancasila di Mapolda Sumsel, Ahad. (ANTARA/Yudi Abdullah/23)

Palembang (ANTARA) - Wakil Kepala Polda Sumatera Selatan Brigjen Pol M Zulkarnain menyatakan Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum untuk mengingat kembali nilai-nilai dasar negara Indonesia itu.

Hal itu diungkapkan Wakapolda Sumsel pada Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Gedung Utama Presisi Mapolda Sumsel, Palembang, Ahad.

Melalui upacara itu dilakukan pembacaan teks Pancasila dan pembacaan naskah Undang Undang Dasar 1945 serta ikrar Kesaktian Pancasila oleh seorang perwakilan anggota satuan kerja Polda Sumsel.

Menurut Wakapolda, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Polri khususnya Polda Sumsel dalam menjaga keutuhan dan keberlanjutan Pancasila sebagai ideologi negara.

Melalui peringatan ini, semangat persatuan, kesatuan, dan kebhinnekaan yang terkandung dalam Pancasila dapat terus ditanamkan dan dihayati oleh seluruh anggota Polda Sumsel dan jajaran serta masyarakat pada umumnya.

Menurut dia, Pancasila sebagai ideologi negara harus senantiasa dijunjung tinggi dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Kesaktian Pancasila adalah momentum untuk menguatkan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila, ujar alumni Akpol 91 itu.

Sementara Tokoh Pemuda Palembang Herlan Aspiudin menambahkan akhir-akhir ini semakin banyak anak muda yang melupakan hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober.

"Hari ini banyak pemuda yang tidak tahu merupakan hari kesaktian Pancasila sehingga gaungnya tidak terlalu terasa, apalagi peringatannya pada 2023 ini jatuh pada hari Ahad yang merupakan hari libur akhir pekan," kata Herlan.

Menurut mantan Ketua PHRI Sumsel itu, kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Bagaimana pemuda bisa mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat, jika mereka tidak mengetahui peristiwa bukti sejarah mengenai kesaktian Pancasila.

Peristiwa 30 September 1965 yang dikenal dengan Gerakan 30 September (G30S) merupakan usaha Partai Komunis Indonesia (PKI) mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.

Berbagai peristiwa yang timbul akibat G30S tersebut termasuk pembunuhan terhadap enam Jendral terbaik saat itu berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia.

Pemerintah Orde Baru menetapkan 30 September sebagai hari peringatan G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai hari kesaktian Pancasila, kata Herlan.