Hangzhou (ANTARA) -
"Jika kami memiliki lebih banyak waktu persiapan, lebih banyak pemusatan latihan, saya cukup yakin kami dapat melakukan sesuatu untuk melawan mereka. Saya benar-benar meyakininya," kata Kimberley saat ditemui ANTARA di mixed zone.
Kimberley kemudian menyatakan bahwa dirinya belum lama bergabung dengan timnas bola basket putri untuk mengikuti persiapan menjelang Asian Games 2022.
"Saya baru bermain di tim baru saya. Maka saya tidak bersama tim untuk melakukan persiapan dan mereka sedang menjalani pemusatan latihan. Maka saya hanya datang dan melakukan apa yang dapat kami lakukan," tuturnya.
Sementara itu forward tim Indonesia Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma
mengakui bahwa kekuatan bola basket Jepang bukan lagi berada di level Asia, namun dunia.
"Kalau menurut saya sendiri sih ya mereka untuk basket, mereka sudah di tingkat dunia. Ya senang juga bisa bermain bareng mereka, kita dapat banyak pengalaman, ternyata ya speed mereka memang kencang dan disiplin sih mereka," kata atlet yang akrab disapa Ayu itu.
Tim Indonesia cukup banyak kemasukan poin dari tembakan tiga angka Jepang. Menurut Ayu, hal itu disebabkan kelebihan teknik para pemain Jepang untuk dapat melepaskan tembakan dengan ruang yang kecil.
"Kalau dari segi defense kita sudah berusaha untuk semaksimal mungkin untuk challenge mereka, cuma standarnya mereka kalau jarak sedikit saja kalau udah open shot dikit, mereka pasti angkat (lepaskan tembakan)," ujar pemain yang terakhir membela klub GMC Cirebon itu.