Jembatan Putus Di Parigi Sudah Bisa Dilewati

id Banjir Bandang, Parigi Moutong, Sulteng, Jembatan

Jembatan Putus Di Parigi Sudah Bisa Dilewati

Sebelum jembatan darurat di Jalur Trans Sulawesi di Kabupaten Parigi Moutong dibuat, warga menggunakan jasa rakit untuk menyeberangkan barang dan penumpang antarkabupaten dalam provinsi. Jasa pikul motor antara Rp.50.000 sampai Rp.75.000 per motor tergantung jenis motornya. (ANTARA/Basri Marzuki)

"Kalau melintas bersamaan dikhawatirkan jembatan tidak bisa menopang kendaraan di atasanya,"

Palu - Jembatan Boyantongo di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, yang putus akibat banjir beberapa waktu lalau saat ini sudah bisa dilewati.

Irwan warga Palu yang baru saja berkunjung dari Parigi Moutong di Palu, Selasa, mengatakan jembatan tersebut saat ini sudah disambung meski dengan kondisi darurat.

Penyambungan darurat dimaksud adalah dengan menggunakan balok kayu, namun kedua sisinya menggunakan besi.

"Mobil sudah bisa lewat, tapi harus pelan-pelan dan hati-hati," katanya.

Dia mengatakan, masih terdapat antrean kendaraan yang menunggu giliran untuk menyeberang terutama saat ada bus atau truk yang akan lewat.

"Kalau melintas bersamaan dikhawatirkan jembatan tidak bisa menopang kendaraan di atasanya," katanya.

Jembatan yang rusak itu selama ini menjadi penghubung antara wilayah Sulteng bagian barat dengan timur. Jembatan juga menjadi penghubung antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Jembatan itu putus akibat banjir bandang pada 25 Agustus 2012.

Putusnya jembatan itu juga dipicu oleh terjangan gelondongan kayu yang terbawa banjir.

Saat ini ribuan kubik kayu masih terdapat di sisi sungai. Kayu-kayu tersebut rencananya akan dilelang oleh Pemkab Parigi Moutong, dan hasilnya akan digunakan untuk membantu korban banjir.

Sebelum jembatan itu diperbaiki, kendaraan harus melintas di jalur alternatif melalui Kabupaten Sigi yang jarak tempuhnya lebih panjang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah Syaifullah Jafar mengatakan pembangunan jembatan permanen akan dibangun pada 2013.***

Pewarta :
Editor : Adha Nadjemudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.