Taman bermain ideal untuk dukung tumbuh kembang anak
Jakarta (ANTARA) - Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo memaparkan kriteria taman bermain yang ideal untuk mendukung tumbuh kembang anak.
“Ada ruang atau halaman yang cukup luas untuk anak bergerak, karena anak di usia yang dititipkan di daycare atau tempat penitipan anak -sekitar 6 bulan hingga 6 tahun- masih butuh banyak bergerak dan mobilitas yang cukup tinggi,” kata Vera saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Selain itu, menurutnya, juga perlu ada tempat untuk aktivitas di luar ruangan baik di pagi atau sore hari.
“Lalu, perlu ada mainan yang sesuai dengan usia dan dapat merangsang multisensori -seluruh indera mulai dari visual, kinestetik, perabaan, perasaan, hingga pendengaran-,” katanya.
Kemudian, ia juga menyebutkan pentingnya disediakan buku cerita yang sesuai dengan usia anak.
“Ada waktu juga di mana pengasuh membacakan buku untuk anak,” katanya.
Vera juga menyebut pentingnya orang tua bebas dari gawai saat bermain dengan anak.
“Waktu ideal untuk bermain dengan anak yakni saat anak maupun orang tua sedang dalam keadaan rileks atau santai, tidak terdistraksi oleh urusan lain dan gadget-free -bebas gawai-,” katanya.
Menurutnya, sangat penting bagi orang tua meluangkan waktu untuk bermain dengan anak karena akan memengaruhi tumbuh kembangnya.
“Sebagai orang dewasa terdekat bagi anak yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa bermain merupakan kebutuhan anak, tidak hanya untuk bersenang-senang tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya,” tuturnya.
Diketahui, hari ini, 11 Juni, melalui resolusi Nomor: A/RES/78/268 yang diadopsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Sidang Umum pada 25 Maret 2024, ditetapkan sebagai Hari Bermain Internasional, seiring dengan banyaknya para mitra global yang memperjuangkan hak bermain anak-anak.
“Ada ruang atau halaman yang cukup luas untuk anak bergerak, karena anak di usia yang dititipkan di daycare atau tempat penitipan anak -sekitar 6 bulan hingga 6 tahun- masih butuh banyak bergerak dan mobilitas yang cukup tinggi,” kata Vera saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Selain itu, menurutnya, juga perlu ada tempat untuk aktivitas di luar ruangan baik di pagi atau sore hari.
“Lalu, perlu ada mainan yang sesuai dengan usia dan dapat merangsang multisensori -seluruh indera mulai dari visual, kinestetik, perabaan, perasaan, hingga pendengaran-,” katanya.
Kemudian, ia juga menyebutkan pentingnya disediakan buku cerita yang sesuai dengan usia anak.
“Ada waktu juga di mana pengasuh membacakan buku untuk anak,” katanya.
Vera juga menyebut pentingnya orang tua bebas dari gawai saat bermain dengan anak.
“Waktu ideal untuk bermain dengan anak yakni saat anak maupun orang tua sedang dalam keadaan rileks atau santai, tidak terdistraksi oleh urusan lain dan gadget-free -bebas gawai-,” katanya.
Menurutnya, sangat penting bagi orang tua meluangkan waktu untuk bermain dengan anak karena akan memengaruhi tumbuh kembangnya.
“Sebagai orang dewasa terdekat bagi anak yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa bermain merupakan kebutuhan anak, tidak hanya untuk bersenang-senang tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya,” tuturnya.
Diketahui, hari ini, 11 Juni, melalui resolusi Nomor: A/RES/78/268 yang diadopsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Sidang Umum pada 25 Maret 2024, ditetapkan sebagai Hari Bermain Internasional, seiring dengan banyaknya para mitra global yang memperjuangkan hak bermain anak-anak.