Bantuan logistik terus berdatangan untuk warga terdampak banjir di Parigi Moutong

id Banjir bandang, banjir Parimo, bencana alam, bpbdparimo, Amirudin, Sienjo, Sibalago, Toribulu, Parigi Moutong, Sulawesi

Bantuan logistik terus berdatangan untuk warga terdampak banjir di Parigi Moutong

Bantuan logistik untuk korban banjir di Desa Sibalago dan Sienjo, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi disimpan sementara di posko induk sebelum disalurkan kepada warga, Selasa (25/6/2024). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan bahwa bantuan logistik kemanusiaan terus berdatangan dari berbagai pihak hingga hari ketiga setelah banjir bandang yang melanda wilayah Toribulu kabupaten setempat.
 
"Kami terbuka, siapa saja yang menyalurkan bantuan untuk kemanusiaan silahkan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amirudin di Parigi, Rabu.
 
Ia mengemukakan menurut catatan posko induk per tanggal 25 Juni 2024, bantuan logistik kemanusiaan berupa air mineral dalam kemasan sebanyak 137 dus, mie instan 88 dus, beras 1,2 ton, perlengkapan bayi 3 dus, dan selimut anak 50 lembar.
 
 
Dari laporan yang diterima, sebagian bantuan langsung disalurkan oleh masyarakat ke tempat pengungsian dan melalui posko induk.
 
"Bantuan yang disalurkan langsung oleh masyarakat tentunya tidak tercatat dalam data kami, meski begitu kami bersyukur masyarakat antusias berbagi untuk meringankan beban korban bencana," ujarnya.
 
Selain bantuan dari para pihak, bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) juga telah disalurkan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) kepada warga terdampak banjir di Desa Sibalago dan Sienjo sebanyak 57 paket khusus penanganan darurat.
 
Adapun isi paket bantuan berupa kasur lipat, sandang dan makanan anak, sandang dan makanan orang dewasa, serta perlengkapan keluarga.
 
"Dari sejumlah wilayah terdampak banjir pada Sabtu (22/6) dan Minggu (23/6), Desa Sienjo dan Sibalago paling parah hingga menimbulkan satu korban jiwa," kata Amirudin.
 
Ia menjelaskan pada situasi tanggap darurat, Pemkab Parigi Moutong masih mengutamakan pemenuhan makan pengungsi dengan menyediakan makanan siap saji, mengingat kondisi saat ini belum kondusif.
 
 
"Tanggung jawab dapur umum melekat pada pemerintah yang dibagi berdasarkan tugas masing-masing dalam tim terpadu penanggulangan bencana," ucapnya.
 
Ia menambahkan saat ini pemerintah terus melakukan asesmen lapangan untuk mengetahui seberapa besar kerusakan akibat dampak bencana hidrometeorologi.
 
Data sementara BPBD Parigi Moutong, jumlah warga terdampak banjir di dua desa tersebut sebanyak 246 kepala keluarga (KK) atau 738 jiwa, kemudian warga mengungsi sebanyak 372 jiwa di Desa Sibalago dan 90 jiwa di Desa Sienjo.