Istanbul (ANTARA) - Perdana Menteri India Narendra Modi pada Selasa (9/7), menyerukan perundingan perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang telah berkecamuk selama lebih dari dua tahun.
"Mengenai masalah Ukraina, kami bertukar pendapat secara terbuka dan menghormati pendapat satu sama lain," kata Modi dalam bahasa Hindi, mengacu pada pertemuan empat mata dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin malam (8/7) di Novo-Ogaryovo, kediaman presiden di Moskow.
"Untuk masa depan yang cerah, bagi generasi mendatang, perdamaian sangatlah penting. Kami berpendapat bahwa perang tidak dapat menyelesaikan masalah; solusi dan perundingan perdamaian tidak akan berhasil jika dilakukan dengan bom, senjata dan peluru," kata Modi.
Modi terpilih kembali pada bulan lalu untuk yang ketiga kali menjadi perdana menteri India untuk masa jabatan lima tahun.
Rusia melancarkan perang di Ukraina pada 24 Februari 2022, yang mengakibatkan ribuan kematian dan cedera, serta jutaan orang meninggalkan negara tersebut untuk mencari perlindungan di negara lain.
"Seluruh dunia menyaksikan kunjungan ini dengan penuh minat," kata Modi kepada Putin di Kremlin selama kunjungan resminya selama dua hari ke Rusia, yang pertama sejak perang dimulai, yang disiarkan langsung oleh Russia Today (RT).
"Ketika anak-anak yang tidak bersalah dibunuh, orang melihat mereka mati, hati mereka sakit dan rasa sakit itu tak tertahankan," kata Modi, yang duduk di samping Putin, bersama dengan delegasi mereka.
Komentarnya muncul sehari setelah sebuah rumah sakit anak-anak di Kiev diserang, menewaskan sedikitnya 37 orang, dan Rusia membantah menargetkan fasilitas layanan kesehatan tersebut.
"Saya berkesempatan mendiskusikan masalah ini dengan Anda. Dan kita perlu menemukan cara perdamaian melalui dialog," tegasnya.
Komentarnya muncul setelah AS mendesak Modi untuk memperjelas bahwa resolusi apa pun terhadap konflik Ukraina harus menghormati kedaulatan Ukraina dalam pertemuannya dengan Putin.
India adalah sekutu utama AS.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller pada konferensi pers Senin (8/7), mengatakan bahwa AS akan mendesak India seperti yang AS lakukan pada negara mana pun yang terlibat dengan Rusia.
“… untuk memperjelas bahwa resolusi apa pun terhadap konflik di Ukraina harus menghormati Piagam PBB,yang menghormati wilayah Ukraina, kedaulatan Ukraina,” katanya.
"India adalah mitra strategis yang dengannya kami terlibat dalam dialog yang penuh dan jujur, dan itu termasuk kekhawatiran kami mengenai hubungan dengan Rusia," tambah Miller.
Sementara itu, India dan Rusia mengeluarkan pernyataan bersama di akhir pertemuan yang menyatakan kedua belah pihak akan mengembangkan mekanisme penyelesaian perdagangan bilateral menggunakan mata uang nasional.
Mereka juga berjanji akan "memperkenalkan instrumen keuangan digital secara konsisten ke dalam penyelesaian bersama."
Kedua negara juga akan mempertimbangkan kemungkinan pembukaan cabang "institusi medis India di Rusia dan merekrut tenaga medis yang berkualitas, serta memperkuat koordinasi di bidang keamanan medis dan biologis."
Sumber: Anadolu