Polres Sigi pastikan keamanan Desa Rarampadende dan Pesaku kondusif
Sigi, Sulteng (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Sigi Polda Sulawesi Tengah memastikan keamanan di Desa Rarampadende dan Pesaku, Kecamatan Dolo Barat mulai kondusif pasca terjadinya perkelahian kedua desa tersebut.
"Sampai hari ini kami masih melakukan pengamanan dan situasi di dua desa itu sudah kondusif," kata Kapolres Sigi AKBP Reja A Simanjuntak di Potoya, Kamis.
Ia mengemukakan pengamanan itu melibatkan personel Polres Sigi dibantu Polda Sulteng dan Kodim1306/Kota Palu.
"Pengamanan masih dilakukan oleh personel Polres Sigi dengan bantuan dari Ditsabhara, Satbrimob Polda Sulteng sebanyak 265 personel dan TNI," ucapnya.
Kata dia, arus lalu lintas di dua desa itu masih dialihkan sementara untuk mencegah terjadinya perkelahian susulan.
"Untuk arus lalu lintas di dua desa itu masih kami alihkan sementara sampai kedua desa itu benar-benar kondusif," sebutnya.
Ia mengimbau agar masyarakat di kedua desa itu senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di masing-masing wilayahnya dengan tidak mudah terprovokasi.
"Tentunya ke depan tidak ada lagi kejadian-kejadian serupa terjadi di Kabupaten Sigi dan penjagaan di dua desa itu oleh TNI dan Polri selama 24 jam," bebernya.
Menurutnya, permasalahan kedua desa itu akan diselesaikan secara adat oleh Ketua Dewan Adat Kabupaten Sigi.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan acara adat untuk perdamaian kedua belah pihak, Harapan kami dengan acara adat itu agar selalu diingat masyarakat dalam menjaga perdamaian, kebersamaan antar dua desa sehingga kejadian itu tidak terulang kembali," tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat menjelaskan agar semua masyarakat di Desa Rarampadende dan Pesaku, Kecamatan Dolo Barat untuk menjaga ketertiban dan keamanan masing-masing desa di daerah itu dari semua bentuk konflik baik antar desa maupun golongan.
Ia menuturkan konflik antar masyarakat yang berkepanjangan dapat berdampak serius pada kondisi ekonomi lokal, karena ketakutan masyarakat untuk beraktivitas dan bekerja.
"Tentunya mayoritas masyarakat di Desa Rarampadende dan Pesaku ini bekerja sebagai petani dan berkebun, sehingga jika konflik ini terus terjadi akan membuat masyarakat dilanda ketakutan saat bekerja dan ekonomi desa ikut terdampak, makanya ini harus segera diselesaikan demi kesejahteraan bersama," kata Nuim.
Pemerintah daerah siap mendukung segala bentuk solusi yang dihasilkan guna menciptakan kehidupan yang aman, tenteram dan damai di Kabupaten Sigi.
"Kami berharap dapat tercapainya kesepakatan damai, sehingga masyarakat di kedua desa itu dapat kembali hidup harmonis dan fokus membangun kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
"Sampai hari ini kami masih melakukan pengamanan dan situasi di dua desa itu sudah kondusif," kata Kapolres Sigi AKBP Reja A Simanjuntak di Potoya, Kamis.
Ia mengemukakan pengamanan itu melibatkan personel Polres Sigi dibantu Polda Sulteng dan Kodim1306/Kota Palu.
"Pengamanan masih dilakukan oleh personel Polres Sigi dengan bantuan dari Ditsabhara, Satbrimob Polda Sulteng sebanyak 265 personel dan TNI," ucapnya.
Kata dia, arus lalu lintas di dua desa itu masih dialihkan sementara untuk mencegah terjadinya perkelahian susulan.
"Untuk arus lalu lintas di dua desa itu masih kami alihkan sementara sampai kedua desa itu benar-benar kondusif," sebutnya.
Ia mengimbau agar masyarakat di kedua desa itu senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di masing-masing wilayahnya dengan tidak mudah terprovokasi.
"Tentunya ke depan tidak ada lagi kejadian-kejadian serupa terjadi di Kabupaten Sigi dan penjagaan di dua desa itu oleh TNI dan Polri selama 24 jam," bebernya.
Menurutnya, permasalahan kedua desa itu akan diselesaikan secara adat oleh Ketua Dewan Adat Kabupaten Sigi.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan acara adat untuk perdamaian kedua belah pihak, Harapan kami dengan acara adat itu agar selalu diingat masyarakat dalam menjaga perdamaian, kebersamaan antar dua desa sehingga kejadian itu tidak terulang kembali," tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat menjelaskan agar semua masyarakat di Desa Rarampadende dan Pesaku, Kecamatan Dolo Barat untuk menjaga ketertiban dan keamanan masing-masing desa di daerah itu dari semua bentuk konflik baik antar desa maupun golongan.
Ia menuturkan konflik antar masyarakat yang berkepanjangan dapat berdampak serius pada kondisi ekonomi lokal, karena ketakutan masyarakat untuk beraktivitas dan bekerja.
"Tentunya mayoritas masyarakat di Desa Rarampadende dan Pesaku ini bekerja sebagai petani dan berkebun, sehingga jika konflik ini terus terjadi akan membuat masyarakat dilanda ketakutan saat bekerja dan ekonomi desa ikut terdampak, makanya ini harus segera diselesaikan demi kesejahteraan bersama," kata Nuim.
Pemerintah daerah siap mendukung segala bentuk solusi yang dihasilkan guna menciptakan kehidupan yang aman, tenteram dan damai di Kabupaten Sigi.
"Kami berharap dapat tercapainya kesepakatan damai, sehingga masyarakat di kedua desa itu dapat kembali hidup harmonis dan fokus membangun kehidupan yang lebih baik," ujarnya.