Nobu Bank dan SRCIS permudah akses permodalan UMKM toko kelontong

id Nobu,bank,umkm

Nobu Bank dan SRCIS permudah akses permodalan UMKM toko kelontong

Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ferry Irawan (ketiga kanan), Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Romulus Sutanto (kedua kanan), dan Chief Operating Officer Nobu Bank Steve Marciano Joe (ketiga kiri) pada acara Kolaborasi Nobu Bank & SRC dalam Peluncuran Kerjasama Produk Kredit Untuk Pengusaha Kuat (KRUPUK), Jumat (15/11/2024). ANTARA/HO-Humas Nobu Bank

Jakarta (ANTARA) - PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) berkolaborasi dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (Nobu Bank) mempermudah akses permodalan untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) toko kelontong.

Kolaborasi itu dilakukan PT SRCIS dengan PT Nobu Bank melalui program kredit untuk pengusaha kuat (KRUPUK) yang diinisiasi oleh Nobu Bank untuk meningkatkan dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia

Chief Operating Officer Nobu Bank Steve Marciano Joe mengatakan bahwa dengan adanya program KRUPUK, para pelaku UMKM khususnya toko kelontong SRC, dapat mengakses pembiayaan yang lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhan.

"Tidak hanya untuk memperkuat modal usaha dan meningkatkan daya saing, tapi program ini juga dapat memperluas jangkauan bisnis sehingga membuka peluang untuk tumbuh lebih berkelanjutan," kata Steve dalam keterangan di Jakarta, Minggu malam.

KRUPUK adalah langkah inovatif untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia, yang hadir sebagai alternatif solusi dalam memberikan dukungan finansial.

"Kami harap, kerja sama ini bisa memperkuat ekosistem SRC dan UMKM di Indonesia sehingga nantinya bisa lebih berdaya untuk berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujar Steve.

Produk KRUPUK ini sama halnya dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang peranannya ditujukan untuk memberikan sumber permodalan kepada pelaku usaha kecil.

"Program ini menjadi alternatif bagi pelaku UMKM khususnya Toko SRC yang belum berhasil mendapatkan KUR. Kami optimis dapat memberikan layanan perbankan yang optimal kepada seluruh anggota SRC yang membutuhkan,” tutur Steve.

Program ini adalah kelanjutan dari kolaborasi SRCIS dan NOBU Bank yang telah terjalin sejak tahun 2022. Kolaborasi tersebut berangkat dari kesamaan visi kedua pihak dalam pemberdayaan UMKM, utamanya dalam hal literasi keuangan digital inklusif.

Dalam dua tahun terakhir, kerja sama SRCIS dan NOBU Bank berawal dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) NOBU Bank melalui ekosistem digital AYO by SRC senilai lebih dari Rp68 miliar kepada sekitar 1.100 toko kelontong binaan SRCIS (Toko SRC) dan toko grosir Mitra SRC di seluruh Indonesia.

Kini, kehadiran Program KRUPUK diharapkan dapat memberi manfaat yang lebih besar dengan berbagai kemudahan yang diberikan, khususnya dalam pengajuan permodalan usaha bagi para pelaku UMKM.

Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ferry Irawan memaparkan bahwa UMKM merupakan salah satu penopang ekonomi nasional.

Hingga 2024, jumlah pelaku UMKM mencapai 99 persen dari total unit usaha di Indonesia. Dari jumlah tersebut, UMKM mampu berkontribusi hingga 60,51 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta dapat menyerap hampir 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.

“Kami selalu mengapresiasi kehadiran program yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Harapannya, kolaborasi antara SRCIS dengan Nobu Bank ini dapat terus melebarkan kesempatan dan memperkuat daya saing UMKM di Indonesia agar mampu tumbuh dan berkembang lebih pesat,” kata Ferry.

Peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia juga berarti sektor ini berperan vital dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, khususnya di tengah tantangan ekonomi global.

"Kolaborasi ini harus menjadi contoh bagi semua pihak. Hadirnya program KRUPUK menunjukan upaya dorongan graduasi UMKM agar terjadi pemerataan kesempatan permodalan diluar penyaluran KUR dengan menghadirkan kualitas produk yang sama kompetitif.” ujarnya.

Direktur PT SRCIS Romulus Sutanto mengatakan program KRUPUK memberikan dukungan yang penting dalam upaya pihaknya mendorong UMKM toko kelontong di Indonesia naik kelas.

Program KRUPUK yang menyediakan sumber pendanaan diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing Toko-toko SRC. Sebab, pendanaan tersebut dapat mendukung para pemilik Toko SRC dalam mengembangkan usahanya, mulai dari peningkatan kapasitas usaha, pengembangan produk, hingga perbaikan infrastruktur yang dimiliki.

Romulus menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk inovasi dan komitmen SRCIS dalam meningkatkan pembinaan dan pendampingan bagi UMKM toko kelontong yang telah dijalankan selama 16 tahun melalui program Sampoerna Retail Community (SRC).

Sebagai bagian dari komitmen mengembangkan UMKM, SRCIS terbuka atas kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk untuk memperluas akses permodalan bagi toko kelontong.

“Kerja sama kami dalam program KRUPUK bersama Nobu Bank ini merupakan wujud dari komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan UMKM toko kelontong dan mewujudkan UMKM berdaya saing dari sisi perluasan akses permodalan," kata Romulus.

Dia berharap toko-toko kelontong anggota SRC dapat memanfaatkan kemudahan akses permodalan ini dalam membangun pondasi bisnis yang kuat maupun mengembangkan usahanya.

Selain itu, dapat menjangkau seluruh jaringan SRC yang kini telah beranggotakan lebih dari 250.000 toko kelontong yang aktif berkolaborasi dengan 6.300 toko grosir Mitra SRC di seluruh Indonesia.

Romulus menegaskan dengan perkembangan industri retail yang ada saat ini, toko kelontong diharapkan dapat beradaptasi cepat dengan perubahan dan berinovasi agar dapat terus berkembang. Kemudahan akses terhadap permodalan memiliki peran penting untuk mengakselerasi perkembangan.

“Kami selalu mendukung toko kelontong untuk maju menjadi lebih baik melalui inovasi-inovasi yang kami hadirkan. Semangat inovasi ini juga yang ingin kami tanamkan pada toko-toko kelontong anggota SRC. Toko SRC harus memiliki nilai tambah dan dapat beradaptasi terhadap perubahan,” kata Romulus.