Morowali (ANTARA) - Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah mengalami transformasi ekonomi signifikan sejak kehadiran PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Sebelum IMIP, perekonomian Morowali bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan.
Kini, kawasan tersebut berkembang menjadi pusat industri pengolahan nikel dan stainless steel, dengan berdirinya berbagai pabrik smelter dan pendukung lainnya.
Data BPS 2016 menunjukkan aktivitas ekonomi Morowali meningkat hingga 60% akibat pertumbuhan industri di IMIP. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memicu perubahan pola konsumsi serta gaya hidup.
IMIP juga mendorong munculnya UMKM di Kecamatan Bahodopi. Banyak warga beralih dari sektor pertanian menjadi penyedia bahan makanan bagi karyawan IMIP atau pekerja di industri. Selain itu, IMIP membantu pengembangan wirausahawan lokal melalui pelatihan.
Infrastruktur juga berkembang pesat, seperti pelabuhan, jetty, dan pembangkit listrik yang dibangun IMIP. Fasilitas ini turut mendukung kebutuhan masyarakat sekitar, termasuk penyediaan listrik untuk desa-desa. Dari sisi penerimaan daerah, kontribusi pajak dari aktivitas industri di IMIP meningkatkan pendapatan pemerintah, yang dapat digunakan untuk pembangunan.
Meski membawa banyak manfaat, pemerintah daerah diimbau untuk mengatasi kesenjangan ekonomi, menjaga kelestarian lingkungan, dan mendorong diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung pada sektor industri.
Kehadiran IMIP menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Morowali, namun langkah strategis diperlukan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.