Sigi: Verifikasi penerima bantuan rumah mulai akhir Oktober

id Sigi,Sulteng,Disperkim,Bencana gempa bumi,Hunian tetap,Bantuan rumah ,Pemkab Sigi

Sigi: Verifikasi penerima bantuan rumah mulai akhir Oktober

ILUSTRASI - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Sigi saat memasukkan berkas terkait rumah rusak akibat gempa bumi 2018 silam ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sigi, Sulawesi Tengah. ANTARA/Moh Salam

Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah memastikan mulai melakukan verifikasi untuk penerima bantuan rumah maupun hunian tetap (huntap) di daerah itu sebagai korban bencana gempa bumi dan tsunami akhir Oktober 2025.

"Kami memang belum turun lapangan untuk verifikasi saat ini karena masih menuntaskan peng-input-an secara keseluruhan," kata Kabid Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sigi Maskur Fatta saat ditemui awak media di Desa Sidera, Rabu.

Ia mengemukakan pekan ini Disperkim setempat sedang mempersiapkan seluruh sumber daya manusia yang akan turun melakukan verifikasi di lapangan.

"Jadi rencananya pekan depan sudah mulai turun melakukan verifikasi ke lapangan, namun sebelum itu seluruh tim akan mengikuti coaching klinik guna menyamakan persepsi tentang kategori rumah rusak dan layak mendapatkan bantuan tersebut," ucapnya.

Menurut dia, berdasarkan hasil peng-input-an data masyarakat yang melapor ke Disperkim belum mendapatkan bantuan rumah dan huntap mencapai 3.459 kepala keluarga.

"Untuk rinciannya rusak total atau hilang sebanyak 99 rumah, rusak berat 390 unit, rusak sedang 524 rumah, rusak ringan 1.408 rumah dan data blank 53 rumah, serta RTLH berjumlah 985 rumah," sebutnya.

Ia mengemukakan masih ada program pemerintah daerah yakni rumah tidak layak huni (RTLH) untuk masyarakat yang rumahnya masuk kategori rusak ringan.

"Kami juga menduga data di rumah rusak ringan ini sebagian besar yakni 985 rumah masuk kategori rumah tidak layak huni (RTLH) dari penilaian foto yang dimasukkan masyarakat,” katanya.

Maskur menyebutkan proses verifikasi nantinya memprioritaskan verifikasi rumah-rumah yang rusak total atau hilang terkena likuifaksi.

"Tentunya kami berharap dengan adanya data terbaru ini bisa menjadi perhatian bersama antara pemerintah daerah, provinsi hingga pemerintah pusat untuk menuntaskan pekerjaan rumah ini terkait korban gempa dan tsunami 2018," ujarnya.

Diketahui masyarakat yang melapor rumah rusak terbanyak itu di Kecamatan Sigi Biromaru dan Sigi Kota.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, total rumah rusak di Kabupaten Sigi pada bencana 2018 mencapai 30.538 rumah.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.