Palu (ANTARA) - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Sulawesi Tengah, menghadirkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Anak Mandiri dan Perpustakaan Digital (E-Library) sebagai upaya memperkuat pemenuhan hak pendidikan anak binaan.
Kepala LPKA Palu Welli di Palu, Sabtu, mengatakan bahwa peluncuran PKBM Anak Mandiri dan E-Library merupakan langkah strategis untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan anak binaan.
“Hadirnya fasilitas ini merupakan wujud komitmen kami untuk memastikan setiap anak binaan memiliki kesempatan belajar yang layak dan berkelanjutan, meskipun dalam kondisi terbatas,” katanya.
Ia menjelaskan PKBM Anak Mandiri dan E-Library menyediakan ratusan koleksi buku digital, mencakup materi pendidikan, keterampilan, dan pengembangan diri.
Fasilitas baru tersebut, kata dia, diharapkan mampu meningkatkan literasi, memperluas akses pembelajaran, serta menghadirkan layanan pendidikan yang lebih modern dan inklusif di lingkungan pembinaan.
"Melalui PKBM dan E-Library, kami ingin anak-anak dapat mengembangkan potensi, memperluas wawasan, dan menyiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Wali Kota Palu Hadiyanto Rasyid menyampaikan apresiasi atas inovasi LPKA Palu dalam penguatan layanan pendidikan.
“Saya menyampaikan apresiasi tinggi kepada LPKA Palu yang terus berinovasi menghadirkan sarana pendidikan modern seperti PKBM dan E-Library,” ujarnya.
Ia menyebut inovasi ini sebagai upaya nyata dalam mempersiapkan anak-anak binaan agar dapat kembali ke masyarakat dengan bekal lebih baik.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah kota mendukung pembinaan melalui pelatihan keterampilan seperti hidroponik dan membatik, serta mengingatkan bahwa seluruh kegiatan pembinaan harus dimaknai sebagai proses pendidikan, bukan hukuman.
“Pendidikan adalah jembatan masa depan. Saya berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi mandiri dan produktif,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulteng Bagus Kurniawan mengapresiasi sinergi antara pemerintah daerah dan LPKA Palu dalam menghadirkan fasilitas pendidikan progresif bagi anak binaan.
Ia mengatakan program PKBM dan E-Library ini sejalan dengan arah pembinaan pemasyarakatan yang lebih humanis, inklusif, dan berbasis pengembangan kompetensi.
“Program ini menunjukkan bahwa pembinaan di LPKA tidak hanya fokus pada perubahan perilaku, tetapi juga peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan,” katanya.
Menurut dia, PKBM Anak Mandiri dan E-Library ini patut menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya.
