Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid meminta pengawasan ketat terhadap lingkungan di Kabupaten Morowali, terutama di tengah pesatnya aktivitas industri di daerah tersebut.
“Morowali ini telah tumbuh dan menjadi rebutan dunia. Jangan sampai terjadi pendarahan. Tanda-tanda itu sudah tampak, maka pemerintah dan masyarakat harus menjaga lingkungan tanpa kompromi,” katanya saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Morowali di Morowali, Jumat.
Ia mengatakan Kabupaten Morowali telah menjelma menjadi salah satu daerah strategis di Indonesia. Karena itu dia mengingatkan pesatnya pertumbuhan industri di Morowali tidak boleh mengabaikan kelestarian lingkungan.
Dengan mengusung tema “Morowali Tangguh, Morowali Juara”, kata dia, HUT ke-26 Kabupaten Morowali menjadi momentum memperkuat kolaborasi seluruh elemen daerah untuk mendorong Morowali sebagai wilayah berdaya saing tinggi.
Gubernur juga menyebut Morowali sebagai tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi Tengah dengan kontribusi hampir 60 persen.
Untuk itu ia mendorong masyarakat setempat untuk tidak hanya menjadi penonton dalam geliat industri yang berkembang pesat dan menekankan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Ia berpesan agar pendidikan menjadi prioritas utama bagi setiap keluarga di Morowali.
“Sudah saatnya masyarakat Morowali menjadi pemain utama dan mengambil peran besar di tanah sendiri. Sekolahkan anak-anak kita setinggi mungkin. Jangan ada lagi anak putus sekolah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu ia mengapresiasi kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali dalam menjaga stabilitas pembangunan di tengah perkembangan industri.
Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Tepa Asa Maroso, adat, dan kearifan lokal, sebagai fondasi moral masyarakat.
“Majunya Morowali adalah kunci majunya Sulawesi Tengah. Terus berkarya, jadikan Morowali tangguh dan Morowali juara,” katanya.
