Apdurin: Dukungan pemerintah jadi kunci ekspor durian ke Tiongkok

id Durian, ekspor durian, apdurin,Aditya Pradewo, perdagangan, barantin,Indonesia, pemerintah,Tiongkok

Apdurin: Dukungan pemerintah jadi kunci ekspor durian ke Tiongkok

Sekjen Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin) Aditya Pradewo memberikan keterangan terkait kegiatan ekspor durian ke Tiongkok. (ANTARA/HO-Humas Apdurin)

Palu (ANTARA) - Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin) mengatakan dukungan pemerintah terhadap kegiatan ekspor komoditas durian dalam negeri menjadi kunci terbukanya pasar ekspor komoditas itu ke Tiongkok.

"Indonesia telah memulai kerja sama perdagangan dengan Tiongkok, khususnya di bidang ekspor durian. Itu semua terjadi berkat kerja sama lintas kementerian/lembaga negara dan para pihak lainnya," kata Sekretaris Jendral (Sekjen) Apdurin Aditya Pradewo melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Selasa.

Ia mengemukakan, terbukanya akses ekspor ke Tiongkok menjadi titik balik bagi industri durian nasional yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai produsen terbesar dunia, namun belum memiliki posisi yang kuat di pasar global.

Tantangan utama industri durian Indonesia selama ini bukan terletak pada kualitas, melainkan pada kurangnya fokus varietas.

Indonesia memiliki sekitar 114 varietas durian, yang membuat strategi pasar sulit dikonsolidasikan secara optimal.

“Industri durian dalam negeri sebenarnya paling besar di dunia dengan produksi sekitar 1,3 juta ton per tahun. Namun karena terlalu banyak varietas sehingga tidak terfokus dalam pengembangan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, beberapa tahun terakhir Indonesia sudah memfokuskan brand untuk masuk ke pasar global, dan durian jenis montong menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan pasar Tiongkok.

Pasar ekspor ke negara dengan julukan Negeri Tira Bambu mampu ditembus tanpa harus melewati Thailand dan Vietnam, itu semua berkat dedikasi pemerintah dan kerja sama lintas sektor.

“Dua tahun lalu kami mulai bernegosiasi dengan otoritas Tiongkok supaya Indonesia bisa mengekspor durian secara langsung,” ucapnya.

Ia mengatakan proses tersebut tidak mudah, pembenahan dilakukan secara menyeluruh mulai dari standar kebun, packing house atau rumah kemas hingga instalasi karantina, hingga otoritas Tiongkok bahkan ke lapangan untuk memeriksa kondisi kebun, tanah, pohon, hingga buah durian.

Fokus awal pengembangan diarahkan ke Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Parigi Moutong yang dinilai memiliki keunggulan sebagai sentra Durian Montong nasional.

“Kebun di sana termasuk yang paling sehat. Unsur tanahnya sangat baik dan relatif minim penggunaan bahan kimia,” tuturnya.

Isu krusial seperti residu pestisida dan hama menjadi tantangan utama, namun melalui pendampingan intensif dan koordinasi dengan otoritas karantina, seluruh persyaratan akhirnya dapat dipenuhi.

Ia memaparkan hasilnya mulai terlihat pada November 2025, ketika protokol ekspor durian beku resmi dibuka, maka produk durian utuh beku, daging durian beku hingga pasta durian kini telah dapat masuk ke pasar Tiongkok.

"Durian segar Indonesia juga telah memperoleh persetujuan protokol dan ditargetkan dapat ditandatangani tahun 2026. Ini merupakan lompatan besar bagi industri durian nasional,” kata Aditya.

Ia menambahkan Indonesia memiliki keunggulan strategis dari sisi waktu panen, periode Januari hingga Maret yang bertepatan dengan perayaan Imlek menjadi momentum penting karena negara-negara pesaing tidak memiliki pasokan buah.

“Ketika Thailand dan Vietnam tidak memiliki durian, Indonesia justru sedang panen. Inilah yang menjadikan Indonesia sebagai pilihan utama pasar Tiongkok,” kata dia lagi.



Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.