Legislator: Banjir Poso karena penurunan kualitas lingkungan

id NASDEM,BANJIR POSO,DPRD SULTENG,SONI TANDRA

Legislator:  Banjir Poso karena penurunan kualitas lingkungan

Salah seorang tim penyelamat mengangkat barang warga untuk dievakuasi di tempat yang lebih aman. (ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Anggota DPRD Sulawesi Tengah, Soni Tandra, di Palu, Senin mengemukakan penurunan kualitas lingkungan/hutan dan lahan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir bandang yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, belum lama ini.

"Ya tentu juga dipengaruhi oleh lingkungan lahan dan hutan yang kemungkinan semakin menurun kualitasnya sehingga terjadi banjir bandang," ucap Soni Tandra.

Banjir bandang menghantam enam desa, dan empat diantaranya di Kecamatan Poso Kota, Poso Kota Selatan, Lage, dan Kecamatan Poso Pesisir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan enam desa di Kabupaten Poso, Kamis malam (30/4), diterjang banjir menyusul hujan deras mengguyur daerah itu dalam beberapa hari terakhir ini.

Banjir itu membuat ketinggian air bervariasi antara 1 meter hingga 1,5 meter sehingga menyulitkan tim penyelamatan mengevakuasi sebagian warga yang terjebak banjir.

BPBD Sulteng mencatat 1.000 keluarga warga Kabupaten Poso terpaksa mengungsi menyusul banjir yang melanda permukiman mereka pada Kamis malam itu.

Berkaitan dengan itu, Soni yang merupakan Ketua Komisi III DPRD Sulteng ini menyatakan pembukaan lahan perkebunan dan pertanian oleh masyarakat, kemungkinan menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan.

"Tingginya kebutuhan konsumtif rumah tangga, membuat masyarakat membuka lahan-lahan perkebunan baru. Nah, ini kemungkinan menjadi salah satu faktor menurunnya kualitas lingkungan," kata dia.

Soni menyatakan selain faktor lingkungan/hutan dan lahan, tingginya curah hujan juga berkontribusi besar terhadap terjadinya banjir bandang di Poso.

"Banjir kemarin itu juga karena curah hujan agak tinggi," ujar Soni.*