Palu, (antarasulteng.com) - Sistem pembiayaan penyelenggara Pemilu ke depan perlu diperbaiki kembali mengingat banyak hal yang terabaikan karena akses anggaran yang belum adil.
"Karena anggaran yang sedikit makanya ada sebagian penyelenggara yang tidak bisa ikut bimbingan teknis pemilu," kata anggota Badan Pengawas Pemilu Sulawesi Tengah Asrifai di Palu, Minggu.
Ia mengatakan hal itu banyak ditemukan di sejumlah daerah khususnya daerah yang jauh dari akses pusat kegiatan penyelenggaraan pemilu.
"Bagaimana mungkin teman-teman penyelenggara yang di pulau bisa ke ibu kota kalau anggaran transportasinya saja tidak cukup. Ini masalah," katanya.
Asrifai mengatakan wajar jika pada pelaksanaan pungut hitung terjadi perbedaan pendapat di tempat pemungutan suara karena sebagian tidak sempat menerima bimbingan teknis.
Dia mencontohkan kasus itu terjadi saat perhitungan suara. Ada petugas yang menghitung dua suara oleh satu pemilih.
"Pemilih mencoblos tanda gambar. Mencoblos juga nama calon legislatif. Dua-duanya diberikan suara. Padahal aturannya dikembalikan suara itu ke calon legislatif," katanya.
Asrifai mengatakan selama penyelenggara di tingkat bawah tidak dibenahi maka kualitas penyelenggaraan pemilu belum bisa dijamin bagus.
"Percuma kita memperbaiki penyelenggara di tingkat atas, kalau di tingkat bawah tidak dibenahi," katanya.
Dia mengatakan salah satu ujung tombak suksesnya penyelenggaraan pemilu justru berada di tingkat bawah.
Menurut Asrifai, mestinya prosedur perhitungan suara, semakin ke atas, semakin kecil masalah yang ditemukan.
Tetapi kondisi yang terjadi justru semakin ke atas semakin muncul masalah.
"Mestinya kalau masalah itu sudah selesai di tingkat TPS, maka ditingkat PPK dan kabupaten masalahnya semakin kecil," katanya.
Inilah kata dia penyebab terjadinya kelambatan rekapitulasi suara karena banyak masalah muncul setelah dari TPS.(skd)
Sistem Penganggaran Penyelenggara Pemilu Perlu Diperbaiki
...anggaran yang sedikit makanya ada sebagian penyelenggara yang tidak bisa ikut bimbingan teknis pemilu