Jakarta (ANTARA) - Raksasa e-dagang asal China Alibaba Group berhasil membukukan kenaikan pendapatan hingga 34 persen pada kuartal II/2020.
"Kami berada pada posisi yang baik dalam membangun transformasi digital yang dipercepat karena pandemi, baik dari segi konsumsi maupun dari segi operasi bisnis," kata CEO Alibaba Group Daniel Zhang dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, Senin.
Pihaknya telah memobilisasi seluruh infrastruktur digital untuk mendukung pemulihan bisnis sambil memperluas dan mendiversifikasi basis konsumennya dengan memanfaatkan perubahan perilaku konsumen pascapandemi.
"Meskipun tidak biasa, kami tetap fokus pada program jangka panjang, mewujudkan misi kami, dan menciptakan nilai lebih bagi konsumen dan pelanggan bisnis kami," ujarnya.
CFO Alibaba Group Maggie Wu menyebutkan bahwa selama kuartal II/2020 yang berakhir paada bulan Juni, pendapatan Alibaba mencapai 153,75 miliar (Rp325,85 triliun) atau meningkat sebesar 34 persen dibandingkan periode yang sama 2019.
Jumlah konsumen aktif tahunan Alibaba di China mencapai 742 juta atau bertambah 16 juta dari periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2020.
"Bisnis perdagangan inti domestik kami telah sepenuhnya pulih seperti masa sebelum pandemi COVID-19, sementara pendapatan komputasi awan tumbuh sebesar 59 persen year on year," kata Maggie.
Menurut dia, pertumbuhan laba dan cash flow yang kuat memungkinkan Alibaba untuk terus memperkuat bisnis utamanya dan berinvestasi untuk pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
Baca juga: China menindak situs "selera rendah" untuk hapus konten internet
Baca juga: Menkominfo sambut baik pembangunan pusat data ketiga Alibaba Cloud di Indonesia
Baca juga: Alibaba bantu UMKM Indonesia di kala pandemi
Baca juga: Dua perusahaan Indonesia ikut manfaatkan pulihnya konsumsi masyarakat China