Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dapat berperan sebagai organisasi kemasyarakatan yang menyebarkan ajaran agama Islam moderat dan ikut mendukung upaya Pemerintah dalam menangkal radikalisme di Indonesia.
"Sebagai badan otonom dari NU, Muslimat NU memiliki kewajiban untuk mengembangkan ajaran Islam yang moderat 'tawassuth' dan mencegah berkembangnya ajaran radikal yang berpotensi memecah belah keutuhan bangsa," kata Ma'ruf Amin saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU secara virtual dari Jakarta, Kamis.
Sebagai ormas yang bergerak di bidang sosial dan keagamaan, Muslimat NU juga diharapkan dapat menjaga toleransi di kalangan masyarakat lewat penyebaran narasi-narasi kerukunan, kata Ma'ruf Amin.
"Saya berharap Muslimat NU menjadi penangkal bagi setiap upaya yang memecah-belah bangsa. Para uztazah hendaknya selalu menyampaikan narasi kerukunan yang menyejukkan bagi seluruh masyarakat," ujarnya menegaskan.
Dalam acara tersebut, Wapres mengapresiasi kinerja Muslimat NU dalam mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia melalui kegiatan di sektor pendidikan, sosial, dakwah, kesehatan dan ekonomi.
Sejak didirikan pada 29 Maret 1946, Muslimat NU telah berkontribusi cukup banyak terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas hidup perempuan Indonesia, ucap-nya menambahkan.
"Di usia yang sudah cukup matang ini, Muslimat NU telah banyak berbuat untuk kemajuan dan peningkatan kualitas perempuan di berbagai bidang. Muslimat NU terus tumbuh dan berkembang sebagai salah satu ormas perempuan Islam terbesar di Indonesia," tutur-nya.
Di tengah kondisi pandemik, Ma'ruf Amin juga memberi penghargaan terhadap usaha yang dilakukan Muslimat NU dalam mendukung upaya Pemerintah memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Muslimat NU aktif melaksanakan berbagai program kegiatan, termasuk memotivasi, mengedukasi, dan mendampingi masyarakat dalam menanggulangi COVID-19, serta mengkampanyekan adaptasi kehidupan baru dengan mengedepankan protokol kesehatan," ujarnya.
Rakernas dan Mukernas Perangkat Muslimat NU diselenggarakan di Batu, Malang pada Rabu (28/10) hingga Minggu (1/11), dengan dihadiri perwakilan pengurus di 34 provinsi baik secara fisik maupun virtual.
Berbagai layanan yang dimiliki Muslimat NU antara lain 104 panti asuhan, 108 pusat layanan kesehatan, 9.800 TK dan Rauddlotul Athfal, 350 taman pendidikan Al Quran, majlis taklim, koperasi, balai latihan kerja dan kelompok bimbingan ibadah haji.