Wapres sebut kemajemukan Indonesia harus dirawat sebagai kekuatan nasional

id Wapres,Ma'ruf Amin,Pesparani Tahun 2020,Gereja Katolik,paduan suara

Wapres sebut kemajemukan Indonesia harus dirawat sebagai kekuatan nasional

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti acara penutupan Virtual Choir Festival Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Tahun 2020 dari rumah dinas wapres di Jakarta, Selasa (10/11/2020). (Asdep Komunikasi dan Informatika (KIP) Setwapres)

Semua itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, yang harus kita rawat dan jaga bersama sebagai modal dasar kekuatan nasional untuk membangun dan maju bersama

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan kemajemukan Indonesia sebagai negara dengan berbagai etnis, suku, agama, dan budaya harus dirawat dan dijaga bersama-sama sebagai modal dasar untuk pembangunan dan kemajuan bangsa.

“Semua itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, yang harus kita rawat dan jaga bersama sebagai modal dasar kekuatan nasional untuk membangun dan maju bersama,” kata Ma’ruf Amin dalam acara Virtual Choir Festival Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani), menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Wapres mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai warisan paling berharga dari para pahlawan.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk senantiasa mewujudkan kehidupan yang rukun, tenteram, damai dan toleran,” kataya.

Ma’ruf Amin juga mengapresiasi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) selaku penyelenggara acara Virtual Choir Festival, karena memilih tema yang dapat merawat kebangsaan Indonesia.

“Saya menilai tepat atas pemilihan tema acara Pesparani tahun ini, yaitu ‘Bersaudara dalam Keragaman’, yang dapat memperkuat upaya kita bersama untuk membangun dan merawat semangat kebangsaan, yang diekspresikan dalam bentuk kreasi seni budaya,” katanya.

Meskipun di tengah kondisi pandemi, penyelenggaraan festival paduan suara gereja tetap dilakukan secara virtual, sehingga dapat membantu upaya pemerintah menekan angka penyebaran COVID-19.

“Saya menyaksikan bahwa dengan penuh semangat dan kebersamaan pelaksanaan Pesparani tahun ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sukses, dan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Pesparani Tahun 2020 semula akan diselenggarakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT); namun karena kondisi pandemi, acara tahunan gereja Katolik tersebut dilakukan secara virtual mulai 28 Oktober hingga 10 November.